Senin, 10 Januari 2011

tasawuf

DEFINISI AKHLAK DAN TASAWUF

Tawawuf merupakan ilmu yang mempelajari bagaimana mensucikan hati untuk mencapai insane kamil. Sedangkan akhlak merupakan ekspresi jiwa yang bersifat konstan yang terekspresikan dalam bentuk tindakan sehari-hari.
HUBUNGAN AKHLAK DAN TASAWUF
Internalisasi pengenalan diri kepada Allah adalah dengan cara “Taraqqi” yaitu suatu proses naik (berbuat baik kepda Allah) kemudian turun (berbut baik kepada sesma manusia).

Adapun untuk mencapai tasauf ada 3, yaitu:
1. tidak layak wujud : ketika kita melihat semu orang adalah salah karena tidak seuai dengn pandangan kita
2. sama antara ada dan tiada : hal ini bisa dilakukan ketika kita mudah terpengaruh oleh lingkungan di sekitar kita.
3. yang dibutuhkan maka tidak boleh uzlah.
Hubungan akhlak dan tasawuf
1. sama
alasannya adalah seorang taswuf akan naik tingkatannya ketika dibrengi dengan akhlak yang baik
2. punya makna beda
alasannya adalah dari tujuan msing-masing, yakni tasauf bertujun untuk mensucikan hati seseorang, sedang akhlak bertujuan bagaimana seseorang dapat memanage potensi-potensi yang dimiliki jiwa manusia.
3. saling melengkapi
alasannya seseorang bisa suci htinya manakala berakhlak karimah

PERBANDINGAN MORAL ETIKA DAN AKHLAK
1. menurut sumbernya
akhlak bersumber dari wahyu, moral dari kesepakatan social, sedangkan etika berumber dari ilmu
2. menurut tujuannya
akhlak bertujuan untuk mengharap ridho Allah, moral bertujuan mendapt ridhonya manusia, sedangkan etika bertujuan untuk kepuasan keilmuan.

PERBUATAN MANUSIA DITINJAU DARI MADZHAB PSIKOLOGI
Manusia di barat dipndng dari sifat hayawaniyah karena ilmu mempercayai bhwa jika sesuatu yang berjalan pada akhirnya akan rusak dan akan mati.mka muncul .
Contoh beberapa aliran mengenai hal ini
1. aliran behaviorisme (diberikan suatu kebiasaan sehingga dari kebisaan itu secara hayawaniyah memproduksi hormone. Maka ketika ada stimulus yang sama, sifat hayaaniyh itu akan muncul secara tidak langsung)
2. aliran natiq (perbuatan manusia akan menyesuaikan suatu kesadaran).
Tingkatan kesadaran manusia
1. Aid ; suatu keinginan
2. Ego ; suatu kesadaran
3. superego; suatu kesadaran yang telah menjadi norma

NAFS, AKAL, QOLB DAN RUH
Keempat kata ini bersifat musytarok. Madzhab filosof menyebutnya dengan jiwa dan akal. Namun para ulama’ menyebutnya dengan hati/qolb. Maka kita harus membedakan pemahaman di antara keempatnya apakah dipahami secara lahir ataukah bathin. Secara lahir memang terkesan berbeda, sama halnya kita membedakan antara dolar, rupiah, rupee, dan ringgit. (secara lahir berbeda). Namun kalau kita memahami secara bathin (rasa), maka keempatnya sama saja sebagai mata uang.
Tingkatan Hati

HUBUNGAN QOLB DAN BADAN (Perbuatan)
Dari segi fungsinya

BAIK DAN BURUK PERSPEKTIF FILOSOF DAN ULAMA’
Untuk membahas msalah perbandingan antara baik buruk perspektif filosof dengan perspektif ulama’ mka jangan menolak ataupun menerima secara keseluruhan dari filosof. Karena pada dasarnya dari berbgai pendapat filosof merupakan bagian dari substasnsi kebaikan itu sendiri.


Keterangan : aliran 1-5 merupakan beberapa aliran dari para filosof tentang konsep baik dan buruk
Bagian lingkaran kecil (aliran-aliran) yang masuk dalam lingkaran besar (konsep baik (ulama’)) adalah bagian yang bisa kita terima dari konsep aliran tersebut, sedangkan sebagian yang lain adalah yang tidak bisa kita terima.

Pengklasifikasian Baik Dan Buruk
1. Dari segi pelaksanaan perbuatan : perbuatan baik berarti shahih (khoir, ma’ruf)
2. Dari segi objeknya : perbuatan baik berarti Toyyib atau hasan
Komponen ibadah
1. امتحان بالعبد : cobaan Allah kepada hambanya ()
2. امتحان بالعبد لمصالح العباد : cobaan Allah kepada hambanya demi kemaslahatan hamba
3. لمصالح العباد : murni demi kemaslahatan hambanya.

PRINSIP AKHLAK & STRATEGI MENUJU AKHLAKHUL KARIMAH
Dalam jiwa terdapat tiga dasar :
1. قوة عقلية
2. قوة شهوتية
3. قوة غضبية

Dalam Ihya’ Ulumuddin dijelaskan bahwa manusia digolongkan menjadi 4 :
1. Melakukan kejahatan karena tidak tahu (cukup diberi nasehat)
2. Melakukan kejahatan dan ia tahu itu jahat tapi tetap melakukan
3. Melakukan kejahatan, ia tahu itu jahat, dan ia menikmati perbutan jahat itu
4. Melakukan perbuatan jahat ia tahu itu jahat, dan ia menikmati serta bangga terhadap perbuatan jahat yang ia lakukan

JALAN MENUJU TASAWUF
1. Taubat dan Wara’
Ada beberapa jalan menuju tasawuf antara lain taubat dan dan الوراع (Al- Wara’: takut terhadap apa yang dapat membuatnya turun dari derajad ketasawufan)
kemudian hubungan keimanan dengan jalan menuju tasawuf adalah keimanan akan menciptakan taubat dan wara’, akan tetapi sikap taubat dan wara’ tersebut juga akan mempengaruhi keimanan itu sendiri. jadi yang menjadi permulaan adalah adanya suatu keimanan dan nantinya juga akan kembali mempengaruhi keimanan.

2. Zuhud
Seorang yang zuhud itu punya orientasi ما بعد الموت
3. Sabar
Sabar dijadikan sebagai suatu energy. Intinya adalah الاستقامة في طاعة الله
4. Qana’ah
5. Dosa yang Diampuni
Sekalipun telah diampuni dosa yang telah kita perbuat, namun hal itu ternyata akan mempengaruhi hubungan keharmonisan (keharmonisan hubngan kita kepada Allah sebagai habib dan mahbub akan berbeda antara kita sebelum melakukan dosa dan sesudah melakukan dosa)
6. Tawakkal
Ada tiga jenis tawakkal:
1. Orang Khos : tawakkal dilakukan قبل الفعل و بعدالفعل
2. tawakkal seperti tawakkalnya anak kepada ibunya
3. tawakkal wahid

RADZAIL AL-QULUB
Fungsi hati ialah mahallul ilm (tempat mengetahui ilmu), mahallul ma’rifah (tempat mengetahui baik dan buruk), dan mahal littaladdud wal mahabbatullah (tempat kenikmatan dan cinta kepada Allah). Ketika hati tidak berfungsi sebagai mana di atas maka itulah tanda-tanda kita terkena penyakit hati.
CARA MENGATASI PENYAKIT HATI
Ada 4 cara menurut Imam Ghozali dalam ihya’
1. mendatangi orang yang alim dalam hal mahalul qullub
2. mancari teman yang jujur. Jadi ketika kita melakukan kesalahan ia dengan kejujurannya berani member arahan
3. mencari lawan kita. Bagaimanapun kejelekan yang diucapkan oleh musuh kita pastilah diucapkan dengan kejujuran. Itu sebagai modal untuk intropeksi diri kita
4. mukhollathoh (bercampur in the society); ketika melihat orang berbuat dzolim, kita tidak langsung menyalahkan mereka, namun terlebih dahulu kita introspeksi terhadap diri kita, bahwa apakah saya juga seperti itu ketika dalam keadaan seperti itu pula.

TAUHID (ITTIHAD, HULUL, WAHDATUL WUJUD)
Ittihad (lebih bersifat pasif, di mana Allah (ذوت) akan mendatanginya ketika hatinya bersih
Hulul (usaha untuk membersihkan hati dengan maksud agar Allah (ذوت) mendatanginya.
Wahdatul wujud : bahwa hanya Allahlah yang memiliki wujud hakiki. Manusia hanyalah sebuah manifestasi dari wujud Allah.

0 komentar: