Selasa, 21 Desember 2010

iddah wanita

BABI
PENDAHULUAN
Pernikahan adalah dasar asasi dalam pembinaan masyarakat Islam, sedang talak adalah jalan untuk memutuskan hubungan suami-isteri. Tetapi perceraian, kadang-kadang mempunyai dampak yang tidak segera dapat diketahui. Oleh karena itu, Allah mensyari’atkan iddah (waktu tunggu), yakni pada masa itu, perempuan yang ditalak menunggu dalam waktu tertentu dan selama itu pula ia berhak memperoleh nafkah dari mantan suaminya dan ditempatkan di rumah yang layak dan tenang serta nyaman. Selama masa itu, ia tetap dalam pengawasan mantan suami sehingga jika ternyata hamil maka janin yang ada di dalam kandungannya adalah anaknya. Dan jika tidak ada tanda-tanda kehamilan, maka antara keduanya tidak ada lagi hubungan sebagaimana mulanya.
Firman Allah SWT : "Wanita-wanita yang ditalak hendaklah menahan diri (menunggu) tiga kali quru'. Tidak boleh mereka menyembunyikan apa yang diciptakan Allah dalam rahimnya, jika mereka beriman kepada Allah dan Hari Akhirat. Dan suami-suaminya berhak merujukinya dalam masa menanti itu, jika mereka (para suami) menghendaki ishlah. Dan para wanita mempunyai hak yang seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang ma'ruf. Akan tetapi para suami, mempunyai satu tingkatan lebih daripada istrinya. Dan Allah Mahaperkasa lagi Mahabijaksana." (QS. Al-Baqarah: 228). Selain ayat tersebut, ada lagi ayat yang menjelaskan tentang iddah, yakni QS. Al Baqarah : 234-235, dan QS. Ath Thalaq : 4.



BAB II
PEMBAHASAN
A. Ayat-ayat tentang Iddah
1. QS. Al-Baqarah ayat 228
                                             

Artinya : "Wanita-wanita yang ditalak hendaklah menahan diri (menunggu) tiga kali quru'. Tidak boleh mereka menyembunyikan apa yang diciptakan Allah dalam rahimnya, jika mereka beriman kepada Allah dan Hari Akhirat. Dan suami-suaminya berhak merujukinya dalam masa menanti itu, jika mereka (para suami) menghendaki ishlah. Dan para wanita mempunyai hak yang seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang ma'ruf. Akan tetapi para suami, mempunyai satu tingkatan lebih daripada istrinya. Dan Allah Mahaperkasa lagi Mahabijaksana." (QS. Al-Baqarah: 228).
2. QS. Al-Baqarah ayat 234-235
                           
Artinya: "Orang-orang yang meninggal dunia di antaramu dengan meninggalkan istri-istri (hendaklah para istri itu) menangguhkan dirinya (ber'iddah) empat bulan sepuluh hari. Kemudian apabila telah habis iddahnya, maka tiada dosa bagimu (para wali) membiarkan mereka berbuat terhadap diri mereka menurut yang patut. Allah mengetahui apa yang kamu perbuat ." (Al-Baqarah: 234)

                          •            •         •    

Artinya : "Dan tidak ada dosa bagi kamu meminang wanita-wanita itu dengan sindiran atau kamu menyembunyikan (keinginan mengawini mereka) dalam hatimu. Allah mengetahui bahwa kamu akan menyebut-nyebut mereka, dalam pada itu janganlah kamu mengadakan janji kawin dengan mereka secara rahasia, kecuali sekedar mengucapkan (kepada mereka) perkataan yang ma'ruf. Dan janganlah kamu ber'azam (bertetap hati) untuk beraqad nikah, sebelum habis iddahnya. Dan ketahuilah bahwasanya Allah mengetahui apa yang ada dalam hatimu; maka takutlah kepadaNya, dan ketahuilah bahwa Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyantun." (Al-Baqarah: 235).


3. QS. At-Thalaq ayat 4
                              
Artinya : “Dan perempuan-perempuan yang putus asa dari haidh di antara perempuan-perempuanmu jika kamu ragu-ragu (tentang masa ‘iddahnya) maka ‘iddah mereka adalah tiga bulan: dan begitu (pula) perempuan-perempuan yang tidak haidh. Dan perempuan-perempuan yang hamil, waktu ‘iddah mereka itu ialah sampai mereka melahirkan kandungannya.” (QS. At-Thalaq : 4)

B. Makna Mufrodat
الْمُطَلَّقَاتُ maksudnya adalah istri-istri yang di talak dan diperbolehkan kawin lagi setelah habis masa menunggu dan sudah pernah mengalami haidh. يَتَرَبَّصْنَ maksudnya adalah menunggu.
قُرُوءٍ bentuk tunggalnya adalah Qur-un dan Qar-un. Artinya terkadang menunjukkan makna haidh dan terkadang diartikan suci. Madzhab Hanafi dan Hambali mengatakan bahwa yang dimaksud dengan Qur-un adalah haidh, sedangkan madzhab imam Syafi’I dan Imam Maliki mengartikan suci. مَا فِي أَرْحَامِهِنَّ : mencakup haidh dan bayi.
دَرَجَةٌ maksudnya adalah sebagaimana dalam firman Allah surat An-Nisa’ ayat 34 yang artinya “Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita…”.
Yutawaffauna : Allah mencabut arwah mereka (mati). Wa Yadzaruna : meninggalkan. Az-Zauj : bisa di artikan lelaki atau wanita. Sebagaimana firman Allah dallam surat Al-Ahzab : 6 yang artinya : “Dan istri-istrinya adalah ibu-ibu mereka”. Asal katanya adalah dua bilangan yang menyatu dalam batin, meskipun secara lahiriyah menunjukkan dua bilangan. Lelaki dan perempuan disebut zauj, untuk menunjukkan bahwa menurut kebutuhan fitrah, hendaknya lelaki dan perempuan itu menyatu. Lelaki sebagai suami dan perempuan sebagai istri. Kedua pihak saling membutuhkan satu sama lain sehingga seolah-olah keduanya telah menyatu.
يَتَرَبَّصْنَ : menunggu. Balaghna Ajalahunna : telah sempurna ‘iddah mereka dan telah habis masa menunggu mereka. At-ta’ridl fil ahkam : memahamkan lawan bicara dengan pembicaraan secara tidak terus terang (sindiran). Al-Iknan fin Nafsi : menyimpanniat dalam hati hendak mengawini wanita yang bertalak (janda) setelah selesai ‘iddahnya. Qaulun Ma’ruufun : nasehat yang baik berkenaan dengan masalah pergaulan suami istri, kelapangan dada antara keduanya dan lain sebagainya.
‘Azmu ‘sy-syai – ‘Azamahu ‘alaihi I’tazamahu : bermakna sama yaitu anda bertekad bulat untuk melaksanakannya. Al-Kitab : bermakna Al-Maktub, yaitu yang di wajibkan. Ajaluhu : habis masanya.

C. Pengertian Ijmali
Dalam QS. Al Baqarah : 228, setelah menjelaskan perihal orang yang melakukan ila’ pada ayat-ayat yang telah lalu, dimana ia diperbolehkan menggauli istrinya kembali atau bertekad dan berniat mentalaknya dengan menjauhinya dan tidak menggaulinya, pada ayat ini, Allah menjelaskan tentang masalah hukum-hukum sebagai kelanjutan pembahasan ayat-ayat yang telah lalu.
Sedangkan dalam ayat 234-235 dijelaskan bahwa pada ayat-ayat yang lalu, telah dibicarakan masalah hukum-hukum talak ditinjau dari segi bilangannya – kapan seorang suami boleh kembali kepada istrinya – dan diperbolehkannya seorang suami melepaskan istrinya dengan cara yang baik. Kemudian pembahasan beralih kepada masalah menyusui bayi – hak-hak seorang ibu terhadap anaknya – serta kewajiban seorang ayah dalam memberi nafkah berupa sandang pangan dan lain-lainnya. Pada ayat ini, Allah menjelaskan hukum-hukum wanita yang ditinggal mati oleh suaminya. Yaitu dalam masalah berkabung – larangan berhias – masa ‘iddah yang harus dijalani – dan kapan ia boleh dipinang.
Dalam surat yang lain, yakni QS. Ath Thalaq : 4 diterangkan bahwa :
a. ‘Iddah Wanita yang Belum Haidh dan ‘Iddah Wanita Tua yang Sudah Berhenti Haidh
Setelah Allah menyebutkan bahwa thalaq sunnah itu terjadi dalam keadaan suci tanpa “dicampuri”, tetapi Allah tidak menjelaskn batas waktu ‘iddah karena telah dijelaskan dalam surat Al-Baqarah yang yang turun sebelum ayat ini, bahwa ‘iddah wanita yang berhaidh itu tiga quru’. Disini Allah menyebutkan bahwa ‘iddah anak perempuan yang belum berhaidh dan ‘iddah perempuan tua yang sudah berhenti, bahwa ‘iddahnya adalah tiga bulan.

b. ‘Iddah Wanita Hamil Adalah Bila Ia Melahirkan Meski Sesaat Kemudian.
Sedangkan ‘iddah bagi perempuan hamil adalah bila ia telah melahirkan anaknya, baik karena di thalaq maupun ditinggal mati suaminya. Diriwayatkan oleh Al-Hakim dan Al-Baihaqi di dalam jama’ah Akharin, dari Ubay ibnu Ka’b, bahwa beberapa orang dari penduduk Madinah ketika turun satu ayat mengenai ‘iddah para istri, mmengatakan, “Sungguh, diantara ‘iddah para isteri itu masih terdapat ‘iddah-‘iddah yang tidak disebutkan di dalam Al-Qur’an, yaitu: isteri yang masih anak-anak dan perempuan yang sudah tua yang sudah berhenti haidh serta perempuan-perempuan yang hamil”. Maka, turunlah firman Allah ta’ala di dalam surat An-Nisa’ yang amat pendek .
Telah diriwayatkan, bahwa suatu kaum, diantara Ubay bin Ka’b dan Khalad bin Nu’man, ketika mendengar firman Allah Ta’ala
    
Mereka bertanya, “Wahai Rasulullah, bagaimanakah ‘iddah isteri yang tidak mempunyai quru’, baik yang ,masih anak-anak maupun yang sudah tua Bangka?, maka turunlah surat At Thalaq ayat 4 ini. Sebagi jawaban bagi mereka.

D. Asbabun Nuzul
Ibnu Taimiyyah mengemukakan, bahwa mengetahui asbabun nuzul suatu ayat alquran dapat membantu kita memahami pesan-pesan yang dikandung ayat tersebut. Lebih lanjut Syaikhul Islam itu menambahkan bahwa pengetahuan mengenai asbabun nuzul suatu ayat memberikan dasar yang kokoh dalam menyelami kandungan ayat tersebut.

1. QS. Al Baqarah : 228
                                             
Artinya : “Wanita-wanita yang ditalak handaklah menahan diri (menunggu) tiga kali quru' . tidak boleh mereka menyembunyikan apa yang diciptakan Allah dalam rahimnya, jika mereka beriman kepada Allah dan hari akhirat. dan suami-suaminya berhak merujukinya dalam masa menanti itu, jika mereka (para suami) menghendaki ishlah. dan para wanita mempunyai hak yang seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang ma'ruf. akan tetapi para suami, mempunyai satu tingkatan kelebihan daripada isterinya . dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.”(QS. Al Baqarah : 228)
Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa Asma’ binti Yazid bin as-Sakan al-anshariyah berkata mengenai turunnya ayat tersebut, “Pada zaman Rasulullah saw, aku ditalak oleh suamiku di saat belum ada hukum iddah bagi wanita yang ditalak. Maka Allah menetapkan hukum iddah bagi wanita, yaitu menunggu setelah bersuci dari tiga kali haid. (Diriwayatkan oleh Abu Daud dan Ibnu Abi Hatim yang bersumber dari Asma’ binti Yazid bin as-Sakan).
Namun dalam riwayat lain dijelaskan, bahwa Isma’il bin Abdillah al-Ghiffari menceraikan istrinya, Qathilah, di zaman Rasulullah SAW. Ia sendiri tidak mengetahui bahwa istrinya hamil. Setelah ia mengetahuinya, ia pun rujuk pada istrinya. Istrinya melahirkan lalu meninggal, demikian juga bayinya. Maka turunlah ayat tersebut yang menegaskan betapa pentingnya masa iddah bagi wanita untuk mengetahui hamil atau tidaknya seorang istri. (Diriwayatkan oleh Ats Tsa’labi ddan Hibatullah bin Salamah dalam kitab an-Nasikh yang bersumber dari alkalbi dan muqotil).
2. QS. Al Baqarah : 234
                           
Artinya : “Orang-orang yang meninggal dunia di antaramu dengan meninggalkan isteri-isteri (hendaklah para isteri itu) menangguhkan dirinya (ber'iddah) empat bulan sepuluh hari. Kemudian apabila Telah habis 'iddahnya, Maka tiada dosa bagimu (para wali) membiarkan mereka berbuat terhadap diri mereka menurut yang patut. Allah mengetahui apa yang kamu perbuat.” (QS. Al Baqarah : 234)

Ibnu Jarir, Ibnu Mundir, Ibnu Hatim dan An Nuhas dalam kitabnya, An Nasikh, dan Al Baihaqi dalam Sunan-nya meriwayatkan dari Ibnu Abbas, dia berkata : “Ada seorang laki-laki yang mati meninggalkan istrinya, yang menurut adat kebiasaan di daerahnya, dia harus di dalam rumah selama setahun, sedang makannya dari harta suaminya, lalu Allah menurunkan ayat tersebut.

3. QS. Al Baqarah : 235
                          •            •         •    
Artinya : “Dan tidak ada dosa bagi kamu meminang wanita-wanita itu dengan sindiran atau kamu menyembunyikan (keinginan mengawini mereka) dalam hatimu. Allah mengetahui bahwa kamu akan menyebut-nyebut mereka, dalam pada itu janganlah kamu mengadakan janji kawin dengan mereka secara rahasia, kecuali sekedar mengucapkan (kepada mereka) perkataan yang ma'ruf dan janganlah kamu ber'azam (bertetap hati) untuk beraqad nikah, sebelum habis 'iddahnya. dan Ketahuilah bahwasanya Allah mengetahui apa yang ada dalam hatimu; Maka takutlah kepada-Nya, dan Ketahuilah bahwa Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyantun.”(QS, Al Baqarah : 235)

4. QS. Ath Thalaq : 4
                              
Artinya : “Dan perempuan-perempuan yang tidak haid lagi (monopause) di antara perempuan-perempuanmu jika kamu ragu-ragu (tentang masa iddahnya), Maka masa iddah mereka adalah tiga bulan; dan begitu (pula) perempuan-perempuan yang tidak haid. dan perempuan-perempuan yang hamil, waktu iddah mereka itu ialah sampai mereka melahirkan kandungannya. dan barang -siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Allah menjadikan baginya kemudahan dalam urusannya.” (QS. Ath Thalaq : 4)
Dalam suatu riwayat dikemukakan, ketika turun ayat tentang iddah dalam surat Al Baqarah : 226-237, para sahabat berkata, “Masih ada wanita yang belum disebut (dalam Alquran), yaitu iddahnya wanita muda (yang belun haid), yang sudah tua (tidak haid lagi), dan yang hamil. Maka turunlah ayat ini (Ath Thalaq : 4) yang menegaskan bahwa masa iddah bagi wanita muda yang belum haid dan wanita yang sudah berhenti haid ialah tiga bulan, sedangkan iddah bagi wanita yang hamil ialah hingga melahirkan. (Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir, Ishaq bin Rahawaih, al-Hakim, dan lain-lain yang bersumber dari Ubay bin Ka’ab).
Dalam riwayat lain disebutkan bahwa Khallad bin Amr bin Al-Jamuh bertanya pada Nabi tentang iddah wanita yang tidak haid lagi. Maka turunlah ayat ini. (Ath Thalaq : 4) sebagai jawaban atas pertanyaan tersebut. (Diriwayatkan oleh muqotil di dalam Tafsir-nya).
E. Munasabat Ayat
QS. Al Baqarah ayat 228 berkaitan dengan tiga ayat sebelumnya (225-227) dan satu ayat setelahnya (229). Tiga ayat tersebut menerangkan tentang thalaq sebagai hak seorang suami, dan iddah sebagai hak istri. Lalu dilanjutkan dengan menerangkan masalah iddah seorang istri dalam ayat 228, yakni istri yang di thalaq masa iddahnya 3 kali quru’, bisa dimaknai 3 kali haid, atau 3 kali suci dari haid. Lalu ayat selanjutnya kembali menerangkan tentang thalaq yang masih bisa dirujuk.
QS. Al Baqarah ayat 234 menerangkan masalah iddah perempuan yang ditinggal mati suaminya. Selain itu juga menerangkan tentang kebolehan dipinang setelah usai masa iddahnya. Kemudian pembahasan tentang meminang perempuan yang telah sampai masa iddahnya dijelaskan dalam ayat selanjutnya, yakni ayat 235. Namun, ada ayat yang sangat berkaitan dengan ayat 234, yakni QS. Al Baqarah ayat 240 yang menerangkan bahwa iddahnya perempuan yang ditinggal mati suaminya adalah setahun. Menurut beberapa pendapat, ayat 234 menasakh hukum ayat 240 tapi tulisannya tetap.
QS. Ath Thalaq ayat 4 berhubungan dengan QS Al Baqarah : 228 yang menerangkan tentang waktu iddah yang terikat dengan haid. Sedangkan ayat ini menambahkan penjelasan tentang iddahnya perempuan yang tidak disebut dalam surat al baqarah, yakni iddahnya perempuan yang sudah tidak haid karena sudah tua atau masih kecil, serta iddahnya perempuan yang tengah hamil.
F. Tafsir Bil Ma’tsur
1. Surat Al Baqarah : 228
Abu Dawud, Ibnu Abi Hatim, dan Al Baihaqiy meriwayatkan dari Asma’ binti yazid bin Sakan seorang wanita Anshor, berkata bahwa pada masa Rasulallah dia telah diceraikan suaminya, sedangkan belum ada ketentuan yang mengatur masalah Iddah untuknya. lalu Allah menurunkan ketentuan Iddah untuknya melalui firmannya وَالْمُطَلَّقَاتُ يَتَرَبَّصْنَ بِأَنْفُسِهِنَّ ثَلاَثَةَ قُرُوءٍ. Oleh karenanya Asma’ menjadi wanita pertama yang menjalankan syari’at Iddah bagi wanita yang diceraikan suaminya .
Mengenai kata قُرُوءٍ banyak yang mempeselisihkan antara قُرُوءٍ yang diartikan suci dan yang diartikan haidh. Imam Malik, Syafi’i, Abdur Rozzaq, Abdur Rahman bin Humaid, Ibnu Jarir, Ibnu Mundzir, Abu Hatim, An Nahas, Dar Qutniy dan Al Baihaki dari A’isyah berkata yang dimaksud dengan قُرُوءٍ adalah masa suci. Arti yang sama juga diutarakan oleh Ibnu Umar dan Zaid bin Tsabit, yang diriwayatkan oleh Abdur Rozzaq, Ibnu Jarir, dan Al Baihaki, kalau قُرُوءٍ adalah masa suci .
Sedangkan Abdur Rozzaq, Ibnu Jarir, Al Baihaki ditambah Ibnu Munzir, meriwayatkan bahwa Umar bin Dinar mengartikan قُرُوءٍ dengan masa haidh. Begitu juga Inbu Jarir dan Al Baihaki dari riwayat Ibnu Abbas dan Abd bin Humaid dari riwayat Mujahid menyatakan hal yang sama dengan Ibnu Abbas .
Kemudian Abd bin humaid dari riwayat Qatadah menyatakan Iddah bagi wanita yang diceraikan suaminya adalah tiga kali haidh. Akan tetappi ketentuan tersebut di naskh dengan ketentuan bahwa bagi wanita yang telah diceraikan suaminya akan tetapi belum disetubui, maka tidak ada Iddah baginya, pada surat Al Ahzab ayat 49. Begitu juga dinash dengan ketentuan bagi wanita tua yang tidak mengalami haidh lagi masa Iddahnya selama tiga bulan dan wanita hamil yang mempunyai masa Iddah sampai ia melahirkan pada surat At Talaq ayat empat .
2. Surat Al Baqarah ayat 234-235
Ibnu Abbas mengatakan pada surat Al Baqarah ayat 234 Iddahnya bagi wanita yang ditinggal mati suaminya adalah empat bulan sepuluh hari kecuali apabila dia hamil, maka Iddahnya sampai melahirkan. Pada ayat فإذا بلغن أجلهن فلا جناح عليكم Ibnu Abbas juga menjelaskan apabila wanita diceraikan atau ditinggal mati suaminya dan masa Iddahnya telah habis, maka tidak dianggap berdosa apabila dia menghias dirinya, mencari biaya hidup serta mempersiapkan dirinya untuk menikah lagi. Karena itulah yang dimaksudkan dengan Al Ma’ruf (kebaikan) .
Abdur Rozzaq, abd bin Humaid, Ibnu Jarir, Ibnu Munzir, Ibnu Abi Hatim dan Al Hakim dari Ibnu Abbas memberikan ketentuan bagi wanita yang masih dalam masa Iddah karena ditinggal mati suaminya dimakruhkan memakai wewangian dan berhias diri, akan tetapi dalam ayat 234 ini tidak disebutkan bukan berarti dia tidak boleh keluar dari rumah .
Abdul Hamid Hakim mengatakan bahwa ayat وَالَّذِينَ يُتَوَفَّوْنَ مِنْكُمْ وَيَذَرُونَ أَزْوَاجًا يَتَرَبَّصْنَ بِأَنْفُسِهِنَّ أَرْبَعَةَ أَشْهُرٍ وَعَشْرًا ini telah menaskh hukum dari ayat وَالَّذِينَ يُتَوَفَّوْنَ مِنْكُمْ وَيَذَرُونَ أَزْوَاجًا وَصِيَّةً لِأَزْوَاجِهِمْ مَتَاعًا إِلَى الْحَوْلِ غَيْرَ إِخْرَاجٍ dimana rasm-nya (tulisannya) masih ditetapkan dalam Al Qur’an, yang kemudian disebut naskhul hukmi wabaqo’ul rosmi .
Namun ada sebagian ulama yang mengatakan bahwa ayat 234 surat Al Baqarah ini tidaklah menaskh ayat 240 surat Al Baqarah, ayat yang pertama merupakan pengurangan yang asalnya Iddah wanita yang ditinggal mati suaminya adalah satu tahun penuh menjadi empat bulan sepuluh hari. Sama halnya shalat qashar yang berkurang dari empat raka’at menjadi dua raka’at. Akan tetapi pernyataan ini dibantah oleh Imam Al Qurtubi yang mengatakan bahwa pernyataan seperti itu adalah jelas salahnya karena ayat yang mempunyai kandungan hukum seperti wajib beriddah selama satu tahun penuh, namun kemudian dihilangkan diganti dengan empat bulan sepuluh hari, ini adalah naskh dan tidak bias dianalogkan dengan pengurangan raka’at dalam shalat qoshor .
Tafsir dari ayat ولا جناح عليكم فيما عرضتم به من خطبة النساء ayat 235 ini, Ibnu Abi Syaibah, Ibnu Munzir dan Ibnu Abi hatim meriwayatkan dari Ibnu Abbas, bahwa yang dimaksudkan adalah pengungkapan rasa cinta dan kasih sayang kepada wanita yang masih dalam masa Iddah untuk dinikahi tanpa memaksakan cintanya harus diterima. Begitu pula Ibnu Abi Syaibah dan Ibnu Jarir meriwayatkan dari Ibrahim bahwa pemberian hadiah kepada wanita yang masih dalam masa Iddah untuk dinikahi ini diperbolehkan dalam Islam .
Ayat أو أكننتم في أنفسكم, Ibnu Jarir mengatakan berdasarkan riwaayat dari As Saddiy seorang laki-laki masuk ke rumah wanita yang masih mempunyai Iddah dengan salam lalu memberikan sesuatu tanpa adanya perbincangan diantara keduanya. علم الله أنكم ستذكرونهن, Ibnu Jarir dan Ibnu Abi Syaibah dari Mujahid mengatakan maksud ayat tersebut adalah laki-laki yang selalu terbayang akan sosok wanita idamannya yang masih beriddah. وَلَكِنْ لَا تُوَاعِدُوهُنَّ سِرًّا إِلَّا أَنْ تَقُولُوا قَوْلًا مَعْرُوفًا, Ibnu Abbas menafsirkan tentang laki-laki yang tidak mengungkapkan rasa kerinduan serta tidak memaksa berjanji wanita beriddah untuk menikah dengannya. Akan tetapi cuma menyatakan harapan semoga wanita tersebut hanya akan menikah dengannya .

3. Surat At Talaq Ayat 4
وَاللَّائِي يَئِسْنَ مِنَ الْمَحِيضِ مِنْ نِسَائِكُمْ إِنِ ارْتَبْتُمْ فَعِدَّتُهُنَّ ثَلَاثَةُ أَشْهُرٍ وَاللَّائِي لَمْ يَحِضْنَ
Abd Bin Humaid meriwayatkan dari Qatadah bahwa wanita yang tidak mengalami haidh lagi, entah masih masih dalam usia haidh ataupun karena usia yang telah lanjut dan wanita yang belum memasuki usia haidh, masa Iddahnya adalah tiga bulan. Adapun riwayat Abd bin Humaid dari Ad dhohak memberikan batasan kalau wanita yang sudah tidak mengalami haidh lagi adalah wanita yang telah lanjut usia .
إن ارتبتم, dari ‘Amir As Sya’bi wanita yang masih dalam usia haidh namun diragukan apakah masih bisa mengalami haidh atau tidak? Maka menurut Mujahid yang diriwayatkan oleh Al Faryabi, Abd bin Humaid, Ibnu Mundzir dan Ibnu Jarir, Iddahnya adalah tiga bulan .
وأولات الأحمال أجلهن أن يضعن حملهن menyatakan Iddah bagi wanita hamil adalah sampai ia melahirkan .
G. Hikmah Tasyri’
Hikmah Iddah bagi Wanita yang di Tinggal Mati Suaminya
Lama Iddah wanita yang ditinggal mati jika ia tidak hamil adalah empat bulan sepuluh hari. Ini merupakan ungkapan kasih sayang dan pemeliharaan Allah terhadapm kaum wanita, serta penolakan atas adat istiadat jahiliyah yang memaksakan wanita yang ditiggal mati suaminya untuk mengenakan pakaian hitam, berhias dan mamakai harum-haruman selama satu tahun.
Penetapan waktu selama itu semata-mata karena adanya hikmah yang besar. Diantaranya ialah karena janin berwujud sperma dalam perut ibunya dalam jangka waktu empat puluh hari. Berbentuk segumpal darah beku juga selama empat puluh hari. Berikutnya ia berbentuk segumpal daging juga dalam waktu empat puluh hari. Jadi jumlah semuanya adalah empat bulan.
Kemudian pada tahap ke empat barulah ditiupkan ruh kepadanya dalam waktu sepuluh hari, sehingga mulailah janin bergerak dalam perut ibunya. Keempat tahap ini memakan waktu empat bulan sepuluh hari.
Iddah ini diwajibkan untuk menunjukkan kesedihan atas hilangnya kenikmatan pernikahan. Karena pernikahan memang merupakan kenikmatan yang luar biasa yang berhak ia rasakan. Sedang suami adalah orang yang memelihara dan melindunginya dengan sandang, pangan dan papan. Karenanya ia wajib beriddah sebagai bentuk pernyataan kesedihan karena hilangnya nikmat tersebut dan sebagai bentuk dari kemuliaannya.

a. Hikmah Iddah Istri yang diceraikan dalam Keadaan Hamil
Allah telah menetapkan Iddah bagi wanita hamil adalah sampai ia melahirkan. Hikmahnya apabila dia menikah setelah diceraikan dalam keadaan hamil, maka suami yang kedua akan menyirami tanaman orang lain. Kejadian ini tidak dibolehkan dalam Islam.
Hikmah lain yang terdapat dalam ketetapan Allah tersebut adalah bahwa benih yang tertanam dalam rahim istri merupakan hak bagi suami yang menceraikannya. Karena itu si istri tidak boleh merendahkan nilai hak tadi dengan menikah lagi selama hak (benih) suami pertama masih di dalam perutnya. Lantaran inilah Allah mewajibkan suami pertama memberikan nafkah bagi mantan istrinya sampai ia melahirkan, karena dialah penghalang mantan istrinya untuk menikah lagi selama masa kehamilan.

b. Hikmah Iddah Bagi Gadis Kecil yang belum Haidh
Telah dijelaskan bahwa Iddah gadis kecil yang belum haidh adalah tiga bulan. Masa ini tidak untuk mengetahui bersih atau tidaknya rahim, lantaran rahim wanita yang belum haidh jelas bersihnya. Namun demikian adanya iddah ini untuk dua hikmah. Yang pertama sebagai penghormatan terhadap akad nikah. Kedua gadis yang belum nikah disamakan dengan wanita yang sudah haidh. Waktu tiga bulan sendiri diperkirakan sebagi waktu terjadinya tiga kali sucian bagi wanita yang sudah haidh, karena biasanya terjadi satu kali suci setiap bulannya.

c. Hikmah Iddah Wanita yang diceraikan raj’i
Iddah wanita yang ceraikan secara raj’i hikmahnya kembali kepada tiga hak: hak suami yang menceraikan, hak anak, dan hak istri yang diceraikan. Adapun hak bagi suami yang menceraikan adalah terjaganya hak suami untuk merujuk istrinya kembali kapan saja dia inginkan dengan atau tanpa kerelaan istrinya. Allah telah memberikan keleluasaan selama tiga kali sucian.
Adapun hak yang kembali pada anak adalah adanya kejelasan menngenai garis keturunan dan hak harta warisan. Adapun hak yang kembali kepada istri adalah untuk memastikan apakah ia hamil atau tidak.

d. Hikmah Tidak ada Iddah bagi Perempuan yang belum dicampuri
Sudah umum diketahui masyarakat bahwa sebelum adanya percampuran, rahim wanita msih tetap bersih. Karena itu kita tidak perlu menerapkan metode untuk mengetahui apakah rahim itu masih bersih atau tidak. Ini bisa dipastikan karena suami belum pernah mencampuri istrinya.
Dengan alasan di atas, Iddah tidak perlu lagi diberlakukan bagi istri yang diceraikan sebelum dicampuri, karena pada dasarnya pemberlakuan Iddah dimaksudkan untuk mengetahui kosong atau tidaknya rahim istri yang dicerai dari benih suaminya.

BAB III
PENUTUP
Demikian makalah yang kami sampaikan. Kami menyadari sebagai insan yang tak sempurna tentu banyak kekurangan dan kesalahan. Baik penulisan maupun penyampaian. Oleh karena itu, kami mengharap kritik dan saran yang constructive guna lebih baiknya makalah-makalah selanjutnya.

BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
- Ahmad, Ali Al Jurjawi, Hikmatut Tasyri’ wal Falsafah, Beirut: Darul Fikr
- Ali, Muhammad As Shobuni. Rowa’iul Bayan, Jakarta : Darul Kutub Al Islamiyyah
- Ar Rifa’i, Muhammad Nasib. 1999. Kemudahan dari Allah : Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir / Muhammad Nasib Ar Rifa’i : penerjemah, Syihabuddin – Jakarta : Gema Insani Pers.
- Hakim, Abdul Hamid. Mabadi Awwaliyyah, Jakarta: Maktabah As Sa’adiyyah
- Hasan, Abdul Halim. 2006. Tafsir Al-Ahkam. Jakarta : Kencana
- Ibrohim al Biqo’i. Nadzmud Duror fi tanasubil ayat was suar. Maktabah syamilah
- Maktabah As Syamilah, Ad Durrul Mantsur
- Musthofa Al Maraghi. Tafsir Al Maraghi Jilid II. Semarang : CV. Thoha Putra.
- . Tafsir Al Maraghi Jilid 28. Semarang : CV. Thoha Putra.
- (Tanpa Nama). 2000. Asbabun Nuzul, Latar Belakang Historis Turunnya Ayat-ayat Alquran.Bandung : CV. Penerbit Diponegoro
Selengkapnya...

Senin, 01 November 2010

TELESKOP


Teleskop atau teropong adalah instrumen pengamatan yang berfungsi mengumpulkan radiasi elektromagnetik dan sekaligus membentuk citra dari benda yang diamati. Teleskop merupakan alat paling penting dalam pengamatan astronomi. Jenis teleskop (biasanya optik) yang dipakai untuk maksud bukan astronomis antara lain adalah transit, monokular, binokular, lensa kamera, atau keker. Teleskop memperbesar ukuran sudut benda, dan juga kecerahannya.
Teleskop bagi seorang astronom merupakan alat yang paling penting,karena hampir setiap objek astronomi untuk menjangkaunya memelukan alat seperti teleskop.seperti dalam pelaksanaan rukyatul hilal pada awal bulan kamaiyah,melihat bintang, dll.

Teleskop digunakan untuk melihat benda-benda yang sangat jauh sehingga tampak lebih dekat dan jelas.
L = f ob + f ok ® Teleskop bintang dan teleskop prisma
M = f ob / f ok
L = f ob + f ok + 4 fp ® Teleskop bumi

L = panjang teleskop
M = perbesaran teleskop
f ob , f ok f p = fokus lensa objektif, okuler, pembalik

Contoh:
Sebuah mikroskop dengan jarak fokus lensa objektif 10 mm dan lensa okuler 4 cm. Sebuah benda ditempatkan 11 mm di depan lensa objektifnya. Jarak antara lensa objektif - okuler adalah 14 cm.
Hitunglah :
a. perbesaran linier
b. pembesaran anguler untuk mata normal berakomodasi maksimum.
Jawab:
Lensa objektif :
1/f ob = 1/s ob + 1/s' ob ® 1/10 = 1/11 + 1/s' ob
1/s' ob = 1/10 - 1/11 ® s' ob = 110 mm = 11 cm
d = s' ob + s ok ® 14 = 11 + s ok = 3cm

Lensa okuler :
1/f ok = 1/s ok + 1/s' ok ® 1/4 = 1/3 + 1/s' ok
1/s' ok = 1/4 - 1/3 ® s' ok = 12 cm
Perbesaran linier:
M = | s' ok/s ok | | s' ob/s ob | = | 110/11 | | -12/3 |
Perbesaran anguler (berakomodasi rnaksimum):
Y = Mob [PP/f ok + 1] ® PP = 2S cm (mata normal)
Y = [ 110 ] [25/4 + 1] = 72.5 x

Sejarah

Galileo diakui menjadi yang pertama dalam menggunakan teleskop untuk maksud astronomis. Pada awalnya teleskop dibuat hanya dalam rentang panjang gelombang tampak saja (seperti yang dibuat oleh Galileo, Newton, Foucault, Hale, Meinel, dan lainnya), kemudian berkembang ke panjang gelombang radio setelah tahun 1945, dan kini teleskop meliput seluruh spektrum elektromagnetik setelah makin majunya penjelajahan angkasa setelah tahun 1960.
Perkembangan teleskop juga diimbangi pula dengan perkembangan perhitungan gerak benda-benda langit dan hubungan satu dengan yang lain melalui Johannes Kepler (1571-1630) dengan Hukum Kepler. Dan puncaknya, Sir Isaac Newton (1642-1727) dengan hukum gravitasi. Dengan dua teori perhitungan inilah yang memungkinkan pencarian dan perhitungan benda-benda langit selanjutnya.
Karena teleskop Galileo bisa mengamati lebih dalam lagi benda-benda langit, hingga berisar pada tahun 1564-1642 M dengan teropong refraktornya dia mampu menjadikan manusia bisa melihat benda langit dengan mata bugil.disamping itu Galileo pada waktu itu bisa melihat berbagai perubahan bentuk penampakan Venus, seperti Venus Sabit atau Venus Purnama sebagai akibat perubahan posisi Venus terhadap Matahari.Pada tahun 1629-1695 teleskop galileo disempurnakan oleh Christian Huygens yaitu seorang ilmuan yang menemukan satelit saturnus.

Pada tahun 1704, Sir Issac Newton mengumumkan konsep baru dalam desain teleskop. Newton menyatakan bahwa lensa dapat memecah cahaya putih menjadi spektrum cahaya yang membentuknya hingga menyebabkan apa yang disebut lenturan kromatik (lingkaran cahaya kemerahan di sekitar objek yang dilihat dengan menggunakan cermin). Newton menghindari masalah tadi dalam teleskop rancangannya dengan memakai cermin lengkung yang digunakan untuk mengumpulkan sinar dan memancarkan kembali ke titik fokusnya. Cermin pemantul ini bertindak sebagai semacam keranjang pengumpul cahaya: semakin besar keranjang, semakin banyak cahaya yang bisa dikumpulkan. Teleskop Newton ini disebut teleskop refleksi (reflektor).Perkembangan teleskop berefek pada perkembangan perhitungan gerak benda-benda langit serta hubungan antara satu dan yang lainnya .dan selanjutnya bisa mendeteksi kemungkinan pencarian dan perhitungan benda-benda langit yang lainnya.

Bagian-bagian teleskop & fungsinya.
1. findescope optik seperti teleskop miniatur yang mount pada braket untuk tabung teleskop,berfungsi untuk memperbesar kolom foto serta membentu dalam pemusatan tepat bintang.
2. focuser, setiap teleskop memiliki focuser dan focusers datang dalam berbagai gaya. melekat pada tabung teleskop dan memegang lensa mata teleskop. Kebanyakan model teleskop memiliki tombol di sisi (rak dan pinion, Crayford) yang memungkinkan tabung internal untuk bergerak ke atas dan ke bawah sampai fokus dicapai, tetapi beberapa model (heliks) baik kiri atau kanan untuk mencapai fokus.
3. Eyepieces adalah sebagai luas dan beragam seperti teleskop sendiri. Pada dasarnya, lensa mata teleskop adalah suatu pengaturan lensa dalam array gentong untuk membantu perbesaran gambar. Mereka datang dalam berbagai ukuran yang sesuai dengan focuser dan berbagai macam sama faktor pembesaran dan gaya
4. teleskop tube, setiap Teleskop juga memiliki tabung - atau tabung optik.. Ini hanyalah sebuah tabung hampa terbuat dari berbagai bahan yang bagian teleskop melampirkan. Untuk teleskop refraktor , lensa utama berjalan di depan dengan focuser di belakang, sedangkan reflektor memiliki cermin utama di belakang, depan terbuka dan focuser berada di sepanjang sisi atas. Desain bervariasi antara jenis teleskop dan produsen
5. Primer Mirror Cell: Ini adalah perakitan lengkap yang memegang cermin utama dari teleskop reflektor . Desain juga bervariasi dari produsen ke produsen, tetapi prinsipnya adalah sama.yaitu memegang cermin dan memungkinkan untuk penyesuaian.
6. lensa, adalah mengumpulkan utama perakitan ringan untuk teleskop refraktor. Hal ini pada dasarnya kerah yang memegang lensa primer di tempatnya dan cocok ke tabung teleskop.
7. Tripod,yaitu 3 kaki pada teleskop yang berfungsi untuk menahan teleskop hingga ketinggian di mana orang dapat berdiri untuk menggunakannya
8. lensa mata adalah bagian bahwa seseorang terlihat melalui dan tergantung pada jenis teleskop, beberapa mungkin memiliki lensa tambahan individu berada di dalam.
9. pencari adalah salah satu bagian yang paling penting dari teleskop karena memungkinkan pengguna untuk melacak benda-benda di ruang angkasa. Without the finder it would make it almost impossible to find objects that are long distances away. Tanpa si penemu itu akan membuat hampir tidak mungkin untuk menemukan benda yang jarak jauh. It is attached to the side of the main telescope. Hal ini melekat pada sisi teleskop utama.
10. Lensa Barlow adalah lensa tambahan yang bisa ditempatkan di antara focuser dan lensa mata. It effectively increases the focal length of the telescope, therefore increasing the magnification of a telescope (usually 2x but can go up to 5x). Ini efektif meningkatkan panjang fokus teleskop, sehingga meningkatkan perbesaran teleskop (biasanya 2x tapi bisa pergi ke 5x).
11. Gunung adalah bagian dari sebuah teleskop yang memegang teleskop di tempat. There are two types of mount the alt-azimuth and the equatorial. Ada dua jenis mount alt-azimut dan ekuatorial. There are other types of mounts but they are generally used for larger, advanced telescopes that aren't available in retail stores. Ada jenis lain dari gunung tetapi mereka biasanya digunakan untuk yang lebih besar, teleskop canggih yang tidak tersedia di toko ritel.

Macam-macam teleskop
Secara umum teleskop dikelompokan menjadi dua kelompok, yaitu:

A. Teleskop Bias
Teropong ini menggunakan lensa sebagai objektif dalam membiaskan cahaya,ada beberapa contoh teleskop bias,antara lain:
• Teleskop bintang atau teleskop astronomi
• Teropong bumi
• Teropong panggung
• Teropong prisma atau binokuler
Untuk masing-masing penjelasan bisa dilihat pada materi macam-macam alat optik yaitu materi sebelumnya

B. Teleskop Pantul
Teleskop pantul menggunakan cermin untuk objektifnya dalam memantulkan cahayanya, teeskop ini terdiri dari cermin cekung yang berfungsi sebagai lensa objektif
dan cermin datar sebagai reflector atau pemantul, serta sebuah lensa cembung
sebagai lensa okuler.teleskop pantul pernah dugunakan oleh ilmuan astronomi Hershel yaitu yang pertama kali mengamati adanya galaksi diluar galaksi kita. Hal yang sama dilakukan oleh ilmuan Hubble yang menemukan ekspansi semu alam semesta.


Ada beberapa macam teleskop yang dikenal, diantaranya:

1. Teleskop luar angkasa Hubble adalah sebuah teleskop yang mengorbit bumi kita.teleskopini diberi nama setelah astronom Edwin Hubble. Teleskop ini diposisikan di luar atmosfer bumi dan menawarkan gambar yang terbaik dari bumi dari angkasa. Teleskop ini dibuat isaac Newto n dan didemonstrasikan pada tahun 1671 . teleskop ini menggunakan cermin cekung untuk memantulkan cahaya menuju satu titik api. Kemudian pada perkembangan selanjutnya isac newton menggunakan cermin datar dengan sudut 45 derajat terhadap cermin sehingga cahaya yang dipantulkan cermin cekung dibelokkan dan dapat diamati dengan eyepiece. Teleskop reflektor dengan menggunakan cermin datar ini kemudian terkenal dengan nama Reflektor Newton. Isaac Newton sendiri membuat teleskop ini pada tahun 1668 (Gambar 3) dan mendemonstrasikannya di depan Perkumpulan Kerajaan (Royal Society, sebuah perkumpulan ilmuwan Kerajaan Inggris) pada tahun 1671. Pada Reflektor Newton cahaya difokuskan dengan cara dipantulkan dan tidak dilewatkan melalui suatu medium seperti sebuah refraktor, dengan demikian teleskop ini bebas dari persoalan aberasi kromatis, walaupun masih belum bebas dari persoalan aberasi sferis. Cahaya yang tiba pada tepian cermin tetap difokuskan pada titik yang berbeda.

2. Teropong bintang atau teropong astronomi digunakan untuk mengamati benda-benda angkasa luar. Teropong bintang menggunakan dua buah lensa positif, masing-masing sebagai lensa obyektif dan lensa okuler. Berbeda dengan mikroskop, pada teropong jarak focus lensa obyektif lebih besar dari jarak focus lensa okuler.




3. Teropong bumi yang disebut juga teropong medan atau teropong yojana menghasilkan bayangan akhir yang tegak terhadap arah benda semula. Hal ini dapat diperoleh dengan menggunakan lensa cembung ketiga yang disisipkan di antara lensa obyektif dan lensa okuler. Lensa cembung ketiga hanya berfungsi membalik bayangan tanpa perbesaran, oleh karena itu lensa ini disebut lensa pembalik.

4. Teropong panggung atau teropong Galilei disebut juga teropong Belnada atau teropong tonil. Teropong ini menghasilkan bayangan akhir yang tegak dan diperbesar dengan menggunakan dua buah lensa, lensa positif sebagai lensa obyektif dan lensa negatif sebagai lensa okuler

5. Teropong prisma adalah tropong yang berfungsi untuk melihat benda yang jauh agar tampak lebih dekat dan terlihat jelas.Berfungsi membalikan arah cahaya bayangan pada objek




6. Teleskop astronomi digunakan untuk mengamati matahari dan benda-benda angkasa lainnya. Pembesaran benda yang diamati dapat diatur dengan memilih lensa objektif dan lensa okuler (eyepiece) yg sesuai. Dilengkapi kaki tiga aluminium yang dapat digerakkan dalam arah naik dan turun.


7. Teropong radio adalah benda optik yang digunakan untuk melihat benda angkasa yang berada diluar angkasa yang jaraknya sangat jauh sekali. teleskop Radio adalah klasifikasi lain teleskop yang memiliki struktur parabola.





8. Teleskop bushnell digunakan untuk melihat objek di kejauhan. Mereka bekerja dengan bantuan dua lensa yang akan menangkap cahaya yang datang dari objek dan kemudian ke titik fokus. Teleskop yang sangat digunakan dalam astronomi dan juga di daerah non-astronomi, dimaksudkan untuk tujuan tertentu juga.
Teleskop Bushnell adalah salah satu di antara teleskop terkemuka kategori teleskop optik. teleskop Bushnell adalah produk Perusahaan Bushnell.mereka menggunakan teleskop ini untuk mempermudah melihat langit dan benda – benda langit












I. Reflektor dan Refraktor
A. Reflektor
Refleksi (atau pemantulan) adalah perubahan arah rambat cahaya ke arah sisi (medium) asalnya, setelah menumbuk antarmuka dua medium.refleksi menjelaskan prilaku pantulan sinar cahaya pada permukaan yang mengkilap dan rata, seperti cermin.
Refleksi pada era optik geometris dijabarkan dengan hukum refleksi yaitu:
a. Sinar insiden, sinar refleksi dan sumbu normal antarmuka ada pada satu bidang yang sama
b. Sudut yang dibentuk antara masing-masing sinar insiden dan sinar refleksi terhadap sumbu normal adalah sama besar.
c. Jarak tempuh sinar insiden dan sinar refleksi bersifat reversible.

Sedangkan Reflektor adalah sebuah alat yang memantulkan cahaya, suara atau radiasi elektro-magnetis. Reflektor yang memantulkan cahaya sering disebut pula mata kucing. Sebuah reflektor yang memantulkan cahaya terdiri dari beberapa benda mirip cermin yang ditata menurut beberapa sudut tertentu.
Ada dua bentuk refleksi,yaitu:
o Refleksi spekuler
o Refleksi difusi
Refleksi spekuler Refleksi spekular (en:specular reflection) dikenal pada era optik fisis sebagai refleksi yang terjadi pada antarmuka yang mengkilap yang merupakan sebab akibat dari hukum refleksi. Refleksi spekular mempunyai beberapa model antara lain model refleksi Phong dan Cook-Torance. Prinsipnya yaitu refleksi padasudut tertentu dari sebuah permukaan yang sangat halus.
Refleksi difusi Refleksi difusi (en:diffused reflection) adalah perubahan arah rambat gelombang cahaya yang terjadi setelah menumbuk antarmuka granular yang tidak rata dengan hamburan cahaya kembali ke arah sisi (medium) asalnya dengan banyak sudut pantul. Refleksi difusi adalah fungsi komplemen dari refleksi spekular, diperkenalkan pertama kali oleh Johann Heinrich Lambert melalui Photometria pada tahun 1760. Hasil studi pengamatan Lambert pada intensitas cahaya refleksi terhadap antarmuka yang kusam (en:matte), kemudian disebut hukum kosinus Lambert dengan reflektansi Lambert dan antarmuka Lambert.prinsipnya yaitu refleksi cahaya yang dihemburkan dari sebuah permukaan kasar.
Adanya perbedaan antara refleksi difusi dengan refleksi spekular dapat ditemui pada warna cat yang kusam dan mengkilap. Cat kusam menampakkan sifat refleksi difusi, sedangkan cat kilap menonjolkan sifat refleksi spekular. Banyak obyek kasat mata dapat terlihat karena sifat refleksi difusi ini.




B. Refraktor
Refraksi (atau pembiasan) dalam optika geometris didefinisikan sebagai perubahan arah rambat partikel cahaya akibat terjadinya percepatan.

Pada optika era optik geometris, refraksi cahaya yang dijabarkan dengan Hukum Snellius, terjadi bersamaan dengan refleksi gelombang cahaya tersebut, seperti yang dijelaskan oleh persamaan Fresnel pada masa transisi menuju era optik fisis. Tumbukan antara gelombang cahaya dengan antarmuka dua medium menyebabkan kecepatan fasa gelombang cahaya berubah. Panjang gelombang akan bertambah atau berkurang dengan frekuensi yang sama, karena sifat gelombang cahaya yang transversal (bukan longitudinal). Pengetahuan ini yang membawa kepada penemuan lensa dan refracting telescope. Refraksi di era optik fisis dijabarkan sebagai fenomena perubahan arah rambat gelombang yang tidak saja tergantung pada perubahan kecepatan, tetapi juga terjadi karena faktor-faktor lain yang disebut difraksi dan dispersi.
Ada tiga bentuk refaksi,yaitu:
o Refaksi ganda
o Refraksi Gradien
o Refraksi Negatif

Refraksi ganda atau birefringence atau double refraction adalah dekomposisi sinar cahaya menjadi dua sinar cahaya yang disebut ordinary ray dan extraordinary ray.

Refraksi ganda terjadi pada saat gelombang cahaya melalui medium material anisotropik seperti kristal kalsit atau Boron nitrat. Jika material tersebut mempunyai sumbu optis atau sumbu anisotropik tunggal, maka pembiasan yang terjadi disebut uniaxial birefringence dengan 2 buah indeks bias material anisotropik.Refraksi gradien adalah refraksi yang terjadi pada medium dengan indeks bias gradien.

Pada umumnya, indeks bias gradien terjadi karena peningkatan kepadatan medium yang menyebabkan peningkatan indeks bias secara tidak linear, seperti pada kaca, sehingga cahaya yang merambat melaluinya dapat mempunyai jarak tempuh yang melingkar dan terfokus.

Indeks bias gradien juga terjadi apabila cahaya yang merambat melalui medium dengan indeks bias konstan, mempunyai intensitas yang sangat tinggi akibat kuatnya medan listrik, seperti pada sinar laser, sehingga menyebabkan indeks bias medium bervariasi sepanjang jarak tempuh sinar tersebut. Jika indeks bias berbanding kuadrat dengan medan listrik/berbanding linear dengan intensitas, akan terjadi fenomena self-focusing dan self-phase modulation yang disebut efek optis Kerr. Fenomena refraksi gradien dengan indeks bias berbanding linear dengan medan listrik (yang terjadi pada medium yang tidak mempunyai inversion symmetry) disebut efek Pockels.Hal ini dipelajari pada studi optika non linear.

Refraksi negatif adalah refraksi yang terjadi seolah-olah sinar cahaya insiden dipantulkan oleh sumbu normal antarmuka dua medium pada sudut refraksi yang secara umum tunduk pada hukum Snellius, namun bernilai negatif
.
Refraksi negatif terjadi pada pembiasan antarmuka antara medium yang mempunyai indeks bias positif dengan medium material meta yang mempunyai indeks bias negatif oleh desain koefisien permitivitas medan listrik dan permeabilitas medan magnet tertentu

Berikut perbandingan teleskop refraktor dan teleskop reflektor
Beberapa kelemahan refraktorpertama adalah fakta bahwa sinar difokuskan dengan cara dilewatkan melalui medium, dalam hal ini lensa. Indeks bias yang mempengaruhi arah pembelokkan cahaya berbeda-beda untuk setiap warna, sehingga sebenarnya ada banyak titik api untuk berbagai warna (yang letaknya cukup berdekatan), dengan fokus untuk cahaya biru lebih dekat ke lensa daripada fokus cahaya merah. Ini adalah cacat lensa yang disebut aberasi kromatis atau aberasi warna. Pelewatan cahaya melewati medium juga berarti material lensa harus homogen atau serbasama di setiap bagian lensa, dan keserbasamaan (homogenitas) ini makin sulit dipertahankan bisa ukuran lensa semakin besar.kedua muncul dari pengandaian yang tidak sepenuhnya benar tentang jalannya sinar dari objek. Pada perhitungan fokus lensa kita hanya mengikutkan sinar-sinar yang berada di sekitar pusat lensa, tetapi sinar yang jatuh pada tepi lensa justru akan jatuh pada titik api yang berbeda, akibatnya citra yang berada pada tepi lensa tidak sepenuhnya tajam. Persoalan ini dinamakan aberasi sferis atau aberasi bola.

Kedua persoalan ini dapat diatasi apabila kita menggunakan dua lensa yang disatukan sebagai lensa objektif, dan keduanya memiliki indeks bias dan bentuk permukaan lensa yang berbeda, dan hal ini merupakan keuntungan refraktor. Dengan demikian jalannya cahaya dapat dikoreksi, namun tetap saja solusi ini hanya terbatas pada panjang gelombang tertentu saja. Lensa-lensa terbesar mengalami kesulitan tambahan: karena mereka hanya bisa disangga pada tepiannya maka bagian tengah lensa cenderung berubah bentuk akibat tarikan gaya beratnya sendiri. Oleh karena itu lensa teleskop tidak dapat terlalu besar dan terlebih lagi biaya pembuatan refraktor sangat besar karena ada empat permukaan yang harus diasah: dua permukaan lensa objektif dan dua permukaan lensa okuler.

Dilihat dari segi lain teleskop reflektor mempunyai keuntungan hanya satu permukaan cermin yang perlu diasah (dua bila kita menggunakan Cassegrain) dan bukan empat seperti pada refraktor, sehingga praktis biaya pembuatannya lebih murah. Namun ini bukan berarti reflektor lebih unggul. Keuntungan reflektor, yaitu tidak harus melewati medium untuk memfokuskan cahaya, justru juga menjadi kelemahan. Permukaan cermin reflektor harus benar-benar akurat menyerupai parabola (atau bola), dan sedikit perubahan suhu dapat mengubah bentuk permukaan cermin. Perubahan suhu sedikit saja dapat terjadi pengerutan atau pemuaian pada permukaan cermin dan ini berarti membutuhkan pengawasan secara periodik, lain halnya dengan lensa yang tidak terlalu sensitif terhadap perubahan suhu.





II. Perbedaan perilaku cahaya pada Cermin dan Lensa
A. Cermin
Cermin adalah sebuah alat yang digunakan untuk memantulkan cahaya guna melihat sebuah benda dengan cara memantulkan bayangan dari suatu benda tersebut.
Dilihat dalam metode grafisnya, untuk mencari posisi dan ukuran bayangan yang dibentuk oleh cermin.kita juga dapat menentukan sifat-sifat baangan itu dengan menggunakan metode grafis sederhana .
Metode ini terdiri dari pencarian titik potong beberapa sinar tertentu yang berpencar dari sebuah titik dari benda itu.dan direfleksikan oleh cermin tersebut.maka semua sinar dari titik benda ini yang menumbuk cermin tersebut akan berpotongan di titik yang sama. Biasanya ada empat sinar yang dapat digambarakan, yaitu:
 Sebuah sinar yang paralel dengan sumbu, setelah refleksi, lewat melalui titik fokus F dari sebuah cermin cekung atau terlihat datang dari titik fokus (maya) dari sebuah cermin cembung
 Sebuah sinar yang melalui ( atau yang menuju ) titik fokus F direfleksikan paralel dengan sumbu
 Sebuah sinar sepanjang jari-jari yang melalui atau yang menjauhi pusat kelengkungan C memotong permkaan itu secara normal dan direfleksikan kembali sepanjang lintasannya yang semula
 Sebuah sinar ke verteks V direfleksikan membentuk sudut yang sama dengan sumbu optik.

Perilaku cahaya pada cermin:
Pemantulan cahaya tergantung pada jenis permukaan dari benda yang menghalangi datangnya benda . padapermukaan benda yang rata seperti cermin datar , cahaya dipantulkan membentuk suatu pola yang teratur.

Adapun bentuk bayanga pada cermin dapat dikelompokan sebagai berikut:
1. Perilaku Cahaya pada Cermin Datar
cermin datar merupakan cermin yang paling sederhana yaitu yang mempunyai permukaan rata atau datar. Cahaya yang datang dari serangkaian titik pada benda dipantulkan oleh cermin ke mata. Vermin datar ini merupakan satu-satunya alat yang dapat membentuk bayanga yang utuh dan penuh.


Adapun sufat-sifat cahaya pada cermin datar :
a. bayangnya sama besar dengan benda
b. bayangannya sama tegak, bersifat maya, dan dibelakang cermin
c. jarak benda sama dengan jarak bayangan
d. bayangan cermin tertukar sisinya, artinya bagian kanan benda menjadi bagian kiri dan sebaliknya
e. bayangan cermin merupakan bayangan semu, artinya bayangan tidak dapat ditangkap oleh layar

2. perilaku cahaya pada cermin cekung
cermin cekung merupakan bagian permukaan yang berbentuk bola.pusat bulatan yang membentuk bagian cermin disebut pusat lengkungan.pada cermin cekung sinar cahaya yang sejajar dengan sumbuh utama setelah dipantulkan dai permukaan cermin akan lewat melalui suatu titik atau sangan dekat dengan titik tersebut.titik ini disebut dengan fokus utama, yaitu berada pada sumbu utama, tepatnya ditengah-tengah antara pusat lengkungan dan permukaan cermin.

Adapun sufat-sifat cahaya pada cermin cekung :
a. jika benda diruang I, maka bayangan berada di ruang IV, sifat bayangnnay adalah maya,tegak dan diperbesar
b. jika benda diruang II, maka bayangan berada di ruang III,sifat bayangannya adalah nyata, terbalik dan diperbesar
c. jika benda diruang III, maka bayangan berada di ruang II, sifat bayangannya adalah nyata, terbalik , dan diperkecil
ada tiga macam sinar istimewa dari cermin cekung:
o sinar datang sejajar sumbuh utama dipantulkan melalui titik fokus
o sinar datang malalui titik fokus dipantulkan sejajar dengan sumbu utama
o sinar datang melaui titik pusat kelengkungan cermin dipantulkan kembali melalui titik pusat kelengkungan juga
3. perilaku cahaya pada cermin cembung
Sinar sejajar yang dipantulkan akan menyebar dari permukaan., namun sebaran sinar datang dari satu titik dibelakang cermin. Disebut fokus maya. Sifat bayangan pada cermin cembung adalah maya yang kelihatan terletak dibelakang cermin , tegak, dan diperkecil.Ada tiga sinar istimewa dari cermin cembung yaitu sama dengan sinar istimewa pada cermin cekung


B. Lensa
Lensa cenderung pada pembiasan cahaya. Pembiasan cahaya adalah suatu pembelokan cahaya ketika berkas cahaya melewati bidang batas dua medium yang berbeda indeks biasnya.Lensa adalah sebuah benda tembus cahaya , seperti kaca, yang sedemikian rupa sehingga menahan sinar cahaya dan membelokannya dengan pembiasan sehingga bertemu dengan satu fokus.fungsi lensa adalah membelokan cahaya sedemikian rupa sehingga dapat dipusatkan atau difokuskan,dan juga dapat dibelokan atau dibiasjan sehingga menimbulkan bayangan yang dipernbesar atau diperkecil.ada dua jenis lensa:
1. lensa cembung
yaitu tengahnya lebih tebal dari pada pinggirnya. Sinar cahaya yang sejajar dengan sumbu mengumpulkan atau bertemu pada satu itik dibelakang lensa.titik ini merupakan titik fokus utama.

Sinar-sinar istimewa:
o sinar datang sejajar sumbuh utama dibiaskan melalui titik fokus
o sinar datang melalui titik pusat lensa tidak mengalami pembiasan
o sinar datang melalui titik fokus akan dibiaskan sejajar sumbuh utama
Sifat-sifat nayanagn pada lensa Cembung:
a. jika benda pada ruang I, maka bayangannya maya,tegak, dan dipetbesar
b. jika benda di ruang Ii, bayangannya nyata, terbalik, dan diperbesar
c. jika benda di ruang II, bayangannya nyata, terbalik, dan diperbesar

2. lensa cekung
bagian pinggir lebih tebal dari pada bagian tengahnya.kalau sinar yang sejajar dengan sumbu utama melalui lensa , cahaya akan diperbesar.sianar-sinar istimewanya :
o sinar datang sejajar sumbu utama dibiaskan seolah-olah berasal dari titik F1
o sinar datang yang melalui titik pusat lensa tidak mengalami pembiasan
o sinar datang yang seolah-olah menuju titik fokus, dibiaskan sejajar dengan sumbuh utama.

Metode grafis lensa sebagai berikut:
 Sebuah sinar yang paralel dengan sumbu muncul keluar dari lensa itu dalam arah yang melalui titik fokus kedua F2 dari sebuah lensa konvergen, atau datang dari titik fokus kedua dari sebuah lensa divergen
 Sebuah sinar yang melalui pusat lensa tidak banyak dideviasikan;
 Sebuah sinar yang melalui (atau terus menuju)titik fokus pertama F1 muncul keluar paralel dengan sumbu.




Selengkapnya...

Minggu, 04 Juli 2010

TAUHID


PENGERTIAN TAUHID
Secara epistemologi tauhid berasal dari bahasa Arab
وحد يوحد توحيدا
yang artinya mengesakan.
Secara terminologi, tauhid adalah meyakini adanya Allah yang Esa dalam dzat, sifat dan af’alNya.

PENGERTIAN ILMU TAUHID
Muh. Abduh : Ilmu Tauhid ialah ilmu yg membicarakan tentang wujud Allah, sifat-sifat yang mesti ada padaNya, sifat-sifat yang tidak ada padaNya dan sifat-sifat yang mungkin ada padaNya, dan membicarakan ttg. Rasul-rasul Allah utk. menetapkan kerasulannya dan mengetahui sifat-sifat yang mesti ada padanya, sifat-sifat yg tidak mungkin ada padanya, dan sifat-sifat yang mungkin ada padanya. (lihat Risalat at Tauhid)
Husen Afandi Al Jasr : Ilmu yg. membicarakan cara-cara menetapkan akidah agama dengan menggunakan dalil-dalil yang meyakinkan. (Al Hushunul Hamidiyah)
Ibnu Khaldun : ilmu yg. berisi alasan-alasan mempertahankan kepercayaan iman dengan menggunakan dalil akli dan berisi bantahan thd. orang-orang yang menyeleweng dari kepercayaan golongan salaf dan ahlussunnah.

تعريف علم التوحيد
هو علم يبحث فى اثبـات العقـا ئد الـد ينية بالأدلـة اليقينية العقليـة والنقليـة التي تزيل كل شك, وهو العلم الذى يكشف باطل الكافرين وشبهاتهم وأكاذيبهم, وبه تستقر النفوس, وتطمئن القلوب بالايمان.
سمي بعلم التوحيد لأن أهم بحوثه هو : توحيد الله.

RUANG LINGKUP BAHASAN ILMU TAUHID
Iman kepada Allah.
Iman kepada Rasulullah
Iman kepada Kitabullah
Iman kepada Malaikat
Iman kepada Hari Akhir

Dalilnya sebagai berikut :



آَمَنَ الرَّسُولُ بِمَا أُنْزِلَ إِلَيْهِ مِنْ رَبِّهِ وَالْمُؤْمِنُونَ كُلٌّ آَمَنَ بِاللَّهِ وَمَلَائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِنْ رُسُلِهِ وَقَالُوا سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَإِلَيْكَ الْمَصِيرُ

Artinya : Rasul telah beriman kepada Al Quran yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka mengatakan): "Kami tidak membeda-bedakan antara seseorangpun (dengan yang lain) dari rasul-rasul-Nya", dan mereka mengatakan: "Kami dengar dan kami taat." (Mereka berdoa): "Ampunilah kami ya Tuhan kami dan kepada Engkaulah tempat kembali." (Q.S. Al Baqarah : 285).

ولقد سئل رسـول اللـه صعلم عن الايمـان فقال : أن تؤمن بالله وملا ئكته وكتبه ورسله واليوم الآخر وتؤمن بالقدر خيره وشره.

Rasulullah SAW telah ditanya tentang iman. Kemudian beliau menjawab : Yaitu hendaknya kamu beriman kepada Allah, malaikat-malaikatNya, kitab-kitabNya, RasurasulNya, Hari Akhir, dan beriman kepada taqdir yang baik maupun yang buruk.
Kedudukan Ilmu Tauhid di antara Ilmu-ilmu yang lain
Keunggulan suatu ilmu ditentukan oleh isinya.
Ilmu Tauhid merupakan dasar ilmu-ilmu keislaman.
Ilmu Tauhid lebih utama daripada ilmu yang lain karena kandungan isinya.
DASAR-DASAR ILMU TAUHID

Dalil Naqli : Al Qur’an dan Hadits Mutawatir.
Dalil Aqli dengan menggunakan logika.

Hukum Mempelajari Ilmu Tauhid

Bagi semua orang mukallaf :
Belajar dengan dalil ijmali : Fardlu ‘Ain
Belajar dengan dalil tafshili : Fardlu Kifayah.
AMALNYA ORANG KAFIR
والذين كفروا أعمالهم كسراب بقيعة يحسبه الظمآن ماء حتى إذا جاءه لم يجده شيئا ووجد الله عنده فوفاه حسابه والله سريع الحساب (النور : 39)
Artinya : Dan orang-orang kafir amal-amal mereka adalah laksana fatamorgana di tanah yang datar, yang disangka air oleh orang-orang yang dahaga, tetapi bila didatanginya air itu dia tidak mendapatinya sesuatu apapun. Dan didapatinya (ketetapan) Allah disisinya, lalu Allah memberikan kepadanya perhitungan amal-amal dengan cukup dan Allah adalah sangat cepat perhitungan-Nya

وَقَدِمْنَا إِلَى مَا عَمِلُوا مِنْ عَمَلٍ فَجَعَلْنَاهُ هَبَاءً مَنْثُورًا
Artinya :
Dan kami hadapi segala amal yang mereka kerjakan, lalu kami jadikan amal itu (bagaikan) debu yang berterbangan. (Q.S. Al Furqan : 23).
Yang dimaksud dengan amal mereka disini ialah amal-amal mereka yang baik-baik yang mereka kerjakan di dunia Amal-amal itu tidak dibalas oleh Allah karena mereka tidak beriman.

مَثَلُ الَّذِينَ كَفَرُوا بِرَبِّهِمْ أَعْمَالُهُمْ كَرَمَادٍ اشْتَدَّتْ بِهِ الرِّيحُ فِي يَوْمٍ عَاصِفٍ لَا يَقْدِرُونَ مِمَّا كَسَبُوا عَلَى شَيْءٍ ذَلِكَ هُوَ الضَّلَالُ الْبَعِيدُ

Artinya : Orang-orang yang kafir kepada Tuhannya, amalan-amalan mereka adalah seperti abu yang ditiup angin dengan keras pada suatu hari yang berangin kencang. Mereka tidak dapat mengambil manfaat sedikitpun dari apa yang telah mereka usahakan (di dunia). Yang demikian itu adalah kesesatan yang jauh. (Q.S. Ibrahim : 18)
TUJUAN MEMPELAJARI ILMU TAUHID :
Agar memiliki keimanan yang mantap akan keesaan Allah dengan ketauhidan yang murni yang jauh dari bid’ ah dan khurafat, yang merupakan perpaduan antara Tauhid Rububiyah dan
Tauhid Uluhiyah



TAUHID RUBUBIYAH

Meyakini adanya Allah Yang menciptakan segala yang ada, dengan segala sifat kesempurnaannya.
Syetan mengimani tauhid rububiyah.
Hanya orang ateis yang mengingkarinya.
TAUHID ULUHIYAH
Meyakini dengan sepenuh hati bahwa hanya Allah yang patut dan wajib disembah.
IBADAH hanya boleh dilakukan kepada Allah bukan kepada yang lain.

Pengingkar Tauhid Uluhiyah adalah syetan dan orang ateis
ARTI IBADAH

Perpaduan yang harmonis antara
CINTA dan TAAT
IBADAH KEPADA ALLAH
berarti taat melakukan semua yang diperintahkan Allah dan menjauhi segala yang dilarangNya, yang didasari oleh rasa CINTA kepada Allah dan bukan karena TERPAKSA
PENGERTIAN SYIRIK
Menyamakan selain Allah dengan Allah dalam hal Rububiyyah dan Uluhiyyah-Nya.
Umumnya menyekutukan dalam Uluhiyyah Allah, yaitu hal-hal yang merupakan kekhususan bagi Allah SWT.
Contoh : berdo’a kepada selain Allah disamping berdo’a kepada Allah, atau memalingkan suatu bentuk ibadah seperti menyembelih (kurban), bernadzar, berdo’a dan sebagainya kepada selain Allah SWT.
Bahaya syirik
- Allah berfirman dalam Q.S. Luqman : 13
وَإِذْ قَالَ لُقْمَانُ لِابْنِهِ وَهُوَ يَعِظُهُ يَا بُنَيَّ لَا تُشْرِكْ بِاللَّهِ إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ
Artinya : Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar." Allah tidak akan mengampuni orang yang berbuat syirik jika ia meninggal dunia dalam kemusyrikannya sebagaimana tersebut dalam QS An-Nisaa’: 48
إِنَّ اللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ وَمَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدِ افْتَرَى إِثْمًا عَظِيمًا
Artinya : Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.
JENIS SYIRIK
Syirik Ada Dua Jenis : Syirik Besar dan Syirik Kecil.
Syirik Besar : bisa mengeluarkan pelakunya dari agama Islam dan menjadikannya kekal di dalam neraka, jika ia meninggal dunia dan belum bertaubat daripadanya.
Syirik besar adalah memalingkan sesuatu bentuk ibadah kepada selain Allah, seperti berdo’a kepada selain Allah atau mendekatkan diri kepadanya dengan penyembelihan kurban atau nadzar untuk selain Allah, baik untuk kuburan, jin atau syaitan, atau mengharap sesuatu selain Allah, yang tidak kuasa memberikan manfaat maupun mudharat.
Macam syirik besar
Syirik besar ada empat macam :
Syirik Do’a, yaitu di samping dia berdo’a kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, ia juga berdo’a kepada selainNya.
Syirik Niat, Keinginan dan Tujuan, yaitu ia menunjukkan suatu ibadah untuk selain Allah Subhanahu wa Ta’ala
Syirik Ketaatan, yaitu mentaati kepada selain Allah dalam hal maksiyat kepada Allah
Syirik Mahabbah (Kecintaan), yaitu menyamakan selain Allah dengan Allah dalam hal kecintaan.
Syirik Kecil
Syirik kecil tidak menjadikan pelakunya keluar dari agama Islam, tetapi ia mengurangi tauhid dan merupakan wasilah (perantara) kepada syirik besar.
Macam Syirik Kecil
Syirik Kecil Ada Dua Macam.
Syirik Zhahir (Nyata), yaitu syirik kecil yang dalam bentuk ucapan dan perbuatan. Dalam bentuk ucapan misalnya, bersumpah dengan nama selain Allah.
Rasulullah SAW bersabda yang artinya :
Barangsiapa bersumpah dengan nama selain Allah, maka ia telah berbuat kufur atau syirik”
Syirik Khafi (Tersembunyi), yaitu syirik dalam hal keinginan dan niat, seperti riya’ (ingin dipuji orang) dan sum’ah (ingin didengar orang) dan lainnya.
Rasulullah SAW bersabda yang artinya :
”Sesungguhnya yang paling aku takutkan atas kalian adalah syirik kecil. “Mereka (para Shahabat) bertanya: “Apakah syirik kecil itu, ya Rasulullah?” Beliaumenjawab: “Yaitu riya’”



Syirik dalam bentuk ucapan, yaitu perkataan.
“Kalau bukan karena kehendak Allah dan kehendak fulan”
Ucapan tersebut salah, dan yang benar adalah.
“Kalau bukan karena kehendak Allah, kemudian karena kehendak si fulan”
Kata (kemudian) menunjukkan tertib berurutan, yang berarti menjadikan kehendak hamba mengikuti kehendak Allah.

SEJARAH PERKEMBANGAN TAUHID DAN ILMU TAUHID

Sejak Nabi Adam a.s. sampai dengan Rasulullah Muhammad SAW.

Sejak masa Rasulullah Muhammad SAW sampai dengan sekarang.
Sejak Nabi Adam s.d. Nabi Muhammad SAW.
Ajaran Rasul sebelum Nabi Muhammad SAW. adalah monoteis/tauhid. (lihat QS Ibrahim 35)
وَإِذْ قَالَ إِبْرَاهِيمُ رَبِّ اجْعَلْ هَذَا الْبَلَدَ آَمِنًا وَاجْنُبْنِي وَبَنِيَّ أَنْ نَعْبُدَ الْأَصْنَامَ
Artinya :
Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berkata: "Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini (Mekah), negeri yang aman, dan jauhkanlah aku beserta anak cucuku dari menyembah berhala-berhala.
Lihat Q.S. Nuh ayat 1-3
إِنَّا أَرْسَلْنَا نُوحًا إِلَى قَوْمِهِ أَنْ أَنْذِرْ قَوْمَكَ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ قَالَ يَا قَوْمِ إِنِّي لَكُمْ نَذِيرٌ مُبِينٌ أَنِ اعْبُدُوا اللَّهَ وَاتَّقُوهُ وَأَطِيعُونِ
Artinya :
Sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya (dengan memerintahkan): "Berilah kaummu peringatan sebelum datang kepadanya azab yang pedih",
Nuh berkata: "Hai kaumku, sesungguhnya aku adalah pemberi peringatan yang menjelaskan kepada kamu,
(yaitu) sembahlah olehmu Allah, bertakwalah kepada-Nya dan taatlah kepadaku,


TEORI EVOLUSI AGAMA
Kepercayaan manusia thdp adanya Tuhan mengalami evolusi dari : animisme, dinamisme, politeisme, henoteisme, monoteisme, agnostisisme dan ateisme.
Teori ini tidak benar. Itu hanya jenis-jenis keyakinan yang diyakini orang bukan evolusi.
Islam sejak dahulu monoteisme (mengajarkan tauhid).
قال النبى صعلم. ان معشر الأنبيأ ديننا واحد (متفق عليه)
Sejak Nabi Muhammad SAW s.d. sekarang

Dibagi menjadi 5 phase :

1. Phase Rasulullah
Masa menyusun peraturan, menetapkan pokok akidah, menyatukan ummat Islam dan membangun kedaulatan Islam.
Rasulullah tempat bertanya semua hal.
Dilarang berbantahan termasuk masalah taqdir.
هل بهذا أمرتم ؟ أم بهذا أرسلت اليكم ؟ عزمت عليكم
أن لا تنازعوا فيه
Apakah untuk ini kau diperintah ? Atau untuk ini aku diutus kepadamu ? Saya tegaskan janganlah kamu berbeda faham tentang ini (taqdir).

2. Masa Khulafaur Rasyidin
Pada masa khalifah ke 1 dan ke 2 sibuk mempertahankan kesatuan dan persatuan ummat.
Tidak pernah terjadi perbedaan akidah. Mereka membaca Al Qur’an dg tdk pernah menta’wili. Kalau ada yg mutasyabihah diserahkan kepada Allah.
Pada ms khalifah ke 3 terjadi kekacauan politik yg berakibat Utsman terbunuh. Ummat Islam pecah menjadi bbrp golongan dan partai, dan berusaha mempertahankan pendiriannya.
Terbuka pintu ta’wil thd Qur’an & hadits. Muncul hadits palsu.
Pembahasan masalah akidah mulaisubur, kian hari makin subur dan membesar.

3. Masa Bani Umayah
Setelah reda usaha mempertahankan kedaulatan Islam, dan terbuka masa membicarakan hukum agama dan dasar akidah, serta masuk Islam mantan kafirin yang kurang ikhlas, muncul kebebasan bicara ttg masalah yang didiamkan oleh ulama salaf.
Muncul aliran Qadariyah (Ma’bad Al Juhani, Ghilan Addimaski, & Ja’ad bin Dirham) yang ditentang oleh Abdullah bin Umar, Jabir bin Abdullah, Anas bin Malik, Ibnu Abas & Abu Hurairah dg menganjurkan jangan beri salam mereka, kalau sakit jangan ditengok, kalau mati jangan disholati.
Muncul pula aliran Jabariyah (Jaham bin Sofwan). Disebut pula Jabriyah Mujbarah Mu’athilah
Karena ada aliran Jabariyah, maka :
Sebagian ummat Islam yang berma’siyat beralasan karena telah ditaqdirkan oleh Allah.
Di akhir abad pertama hijriyah muncul pula gol Khawarij yg mengkafirkan pelaku dosa besar.
Hasan Basri : hanya fasiq saja.
Hasan Basri ditentang muridnya (Wasil b Atha’) pelaku ada di antara 2 tempat, diikuti Amar b Ubaid.
Mereka disebut Mu’tazilah, tapi lebih suka disebut Ahlul ‘Adli wat Tauhid.
Bukunya : Kitabut Tauhid, Kitabul Manzilah Bainal Manzilatain, & Al Futuya.
Qadariyah lebur menjadi Mu’tazilah
Sebutan Mu’tazilah tidak mereka sukai.
Lebih suka disebut Ahlul Adli Wat Tauhid
Ahlul adli : mereka menetapkan hamba ini memiliki qudrat bebas aktif dlm sgl tindakannya, sehingga pantas dipahalai atau disiksa.
Ahlut Tauhid : krn. mereka meniadakan sifat bg Allah agar benar-benar Esa tidak tersusun dari dzat dan sifat.
Expansi Ajaran Mu’tazilah
Di akhir dinasti Bani Umayah Wasil b Atho’ telah mengirim pengikutnya utk berda’wah ke Khurasan (seb timur) Maroko (seb barat) Armiya (seb utara) & Yaman (seb selatan).
Sudah mulai ada usaha penyusunan kitab ilmu dalam ilmu kalam : Kitabut Tauhid, Kitabul Manzilah Baina Manzilatain, & Al Futuya.

4. Phase Bani Abasiyah
Hubungan Arab & ‘Ajam erat dalam bid ilmu dan budaya.
Penguasa merekrut penerjemah kitab2 ‘ajam termasuk yg non muslim.
Penerjemah non muslim scr diam2 menyusupkan aj agama mrk dlm Islam.
Gol. Mu’tazilah kurang PD mempertahankan ajaran agama tanpa falsafah Yunaniyah.
Mulailah gerakan menggunakan filsafat utk menetapkan akidah Islamiyah, yg tdk pernah ada di ms Rasul & sahabat.


Reaksi ulama’ thd. Gerakan Mu’tazilah
Hisyam bin Al Hakam Asy Syafi’i menyusun kitab menolak aj. Mu’tazilah
Abu Hanifah menyusun kitab Al ”Alim Wal Muta’alim dan Al Fiqhul Akbar utk mempertahankan aj. ahlussunnah.
Asy Syafi’i menyusun Al Fiqhul Akbar.
Penguasa mendukung Mu’tazilah
Pendukung Mu’tazilah : Al Makmun, Al Mu’tashim, Al Watsiq.
Mu’tazilah dapat dukungan politik dan diakui sebagai aliran resmi pemerintah.
Kekerasan dilakukan utk menyebarkan ajarannya.
Masyarakat mulai resah dan membenci Mu’tazilah.
Munculnya Al Asy’ari
Namanya : Abul Hasan Ali bin Ismail Al Asy’ari.
Semula pengikut Mu’tazilah selama 40 th.
Murid dari tokoh Mu’tazilah Al Juba’i
Keluar dari Mu’tazilah krn mulai ragu kebenaran ajarannya.
Mendirikan aliran tersendiri Aliran Asy’ariyah.
Usahanya didukung oleh Abul Mansyur Al Maturidi.
Berkembang pesat karena dukungan penguasa pula (Kholifah Al Mutawakkil).

5. Phase sesudah Bani Abasiyah
Pengikut Al Asy’ari terlalu banyak memberi porsi kepada falsafah, mantiq dll dalam ilmu kalam, spt Al Baidlowi dalam kitab Ath Thawali dan Al ‘Iejy dalam kitab Al Mawaqif.
Madzhab Al Asy’ari berkembang pesat tak ada yg berani melawan kecuali Madzhab Hambaliyah yg ingin kembali kpd qur’an dan hadits.
Awal abad ke 8 di Damaskus lahir ulama besar Taqiyuddin ibnu Taimiyah menentang Asy’ariyah yg. berlebihan pakai filsafat.
Usahanya dibantu muridnya Ibnul Qayyim Al Jauziyah.
Sesudah itu gairah loyo
Lenyap daya kreatif mempelajari Ilmu Kalam dan tinggal penulis yg mengaduk- aduk kembali makna kata-kata kitab peninggalan lama.
Gerakan ilmiyah yg menonjol sesudah itu gerakan Imam Muhammad Abduh dan gurunya Jamaluddin Al Afgani yg kemudian dilanjutkan As Said Rasyid Ridla
Gerakan ini dinamai Ihya’us Salafiyyin.

PENYEBAB TIMBULNYA ILMU TAUHID

FAKTOR INTERN

Yang kembali kepada Al Qur’an :
a. Al Qur’an mendebat kaum musyrikin dan membantahnya :
- Al Qur’an membantah pengingkar agama (Q.S. Al Jatsiyah 24) :
وَقَالُوامَاهِيَإِلَّاحَيَاتُنَاالدُّنْيَانَمُوتُوَنَحْيَاوَمَايُهْلِكُنَاإِلَّاالدَّهْرُوَمَالَهُمْبِذَلِكَمِنْعِلْمٍإِنْهُمْإِلَّايَظُنُّونَ
Artinya : Dan mereka berkata: "Kehidupan ini tidak lain hanyalah kehidupan di dunia saja, kita mati dan kita hidup dan tidak ada yang akan membinasakan kita selain masa", dan mereka sekali-kali tidak mempunyai pengetahuan tentang itu, mereka tidak lain hanyalah menduga-duga saja.
- Al Qur’an membantah orang yang menganggap Isa sebagai Tuhan :
إِنَّ مَثَلَ عِيسَى عِنْدَ اللَّهِ كَمَثَلِ آَدَمَ خَلَقَهُ مِنْ تُرَابٍ ثُمَّ قَالَ لَهُ كُنْ فَيَكُونُ
(ال عمران : 59)
Artinya : Sesungguhnya misal (penciptaan) Isa di sisi AllAh, adalah seperti (penciptaan) Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah, kemudian Allah berfirman kepadanya: "Jadilah" (seorang manusia), maka jadilah dia.


Al Qur’an membantah orang musyrik :

لَوْ كَانَ فِيهِمَا آَلِهَةٌ إِلَّا اللَّهُ لَفَسَدَتَا فَسُبْحَانَ اللَّهِ رَبِّ الْعَرْشِ عَمَّا يَصِفُونَ(الأنبيأ 22)
Artinya :
Sekiranya ada di langit dan di bumi tuhan-tuhan selain Allah, tentulah keduanya itu telah rusak binasa. Maka Maha Suci Allah yang mempunyai 'Arsy daripada apa yang mereka sifatkan.
مَا اتَّخَذَ اللَّهُ مِنْ وَلَدٍ وَمَا كَانَ مَعَهُ مِنْ إِلَهٍ إِذًا لَذَهَبَ كُلُّ إِلَهٍ بِمَا خَلَقَ وَلَعَلَا بَعْضُهُمْ عَلَى بَعْضٍ سُبْحَانَ اللَّهِ عَمَّا يَصِفُونَ(المؤمنون 91)
Artinya :
Allah sekali-kali tidak mempunyai anak, dan sekali-kali tidak ada tuhan (yang lain) beserta-Nya, kalau ada tuhan beserta-Nya, masing-masing tuhan itu akan membawa makhluk yang diciptakannya, dan sebagian dari tuhan-tuhan itu akan mengalahkan sebagian yang lain. Maha Suci Allah dari apa yang mereka sifatkan itu,
Al Qur’an membantah orang yang mengingkari hari kiamat :

أَوَلَيْسَ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ بِقَادِرٍ عَلَى أَنْ يَخْلُقَ مِثْلَهُمْ بَلَى وَهُوَ الْخَلَّاقُ الْعَلِيمُ ( يس 81)
Artinya :
Dan tidakkah Tuhan yang menciptakan langit dan bumi itu berkuasa menciptakan yang serupa dengan itu? Benar, Dia berkuasa. Dan Dialah Maha Pencipta lagi Maha Mengetahui.
b. Al Qur’an menganjurkan berda’wah :
هُوَ الَّذِي أَرْسَلَ رَسُولَهُ بِالْهُدَى وَدِينِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّينِ كُلِّهِ وَكَفَى بِاللَّهِ شَهِيدًا (الفتح 28)
Artinya :
Dia-lah yang mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang hak agar dimenangkan-Nya terhadap semua agama. Dan cukuplah Allah sebagai saksi.
ادْعُ إِلَى سَبِيلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ وَجَادِلْهُمْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ إِنَّ رَبَّكَ هُوَ أَعْلَمُ بِمَنْ ضَلَّ عَنْ سَبِيلِهِ وَهُوَ أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِينَ(النحل 125)
Artinya :
Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah ) Hikmah: ialah perkataan yang tegas dan benar yang dapat membedakan antara yang hak dengan yang bathil) dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.
وَلْتَكُنْ مِنْكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ(ال عمران 104)
Artinya :
Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung.

c. Dalam Al Qur’an ada ayat2 mutasyabihat yang menarik minat utk ditakwili
ليس كمثله شيء وهو السميع البصير (الشورى 11)
Artinya : Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah yang Maha Mendengar dan Melihat.
وَقَالَتِ الْيَهُودُ يَدُ اللَّهِ مَغْلُولَةٌ غُلَّتْ أَيْدِيهِمْ وَلُعِنُوا بِمَا قَالُوا بَلْ يَدَاهُ مَبْسُوطَتَانِ يُنْفِقُ كَيْفَ يَشَاءُ وَلَيَزِيدَنَّ كَثِيرًا مِنْهُمْ مَا أُنْزِلَ إِلَيْكَ مِنْ رَبِّكَ طُغْيَانًا وَكُفْرًا (الما ئدة 64)
Orang-orang Yahudi berkata: "Tangan Allah terbelenggu“(kikir), sebenarnya tangan merekalah yang dibelenggu (Kalimat-kalimat ini adalah kutukan dari Allah terhadap orang-orang Yahudi berarti bahwa mereka akan terbelenggu di bawah kekuasaan bangsa-bangsa lain selama di dunia dan akan disiksa dengan belenggu neraka di akhirat kelak) dan merekalah yang dila'nat disebabkan apa yang telah mereka katakan itu. (Tidak demikian), tetapi kedua-dua tangan Allah terbuka; Dia menafkahkan sebagaimana Dia kehendaki. Dan Al Quran yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu sungguh-sungguh akan menambah kedurhakaan dan kekafiran bagi kebanyakan di antara mereka.
ويبقى وجه ربك ذو الجلال والإكرام (الرحمن 27)
Artinya : Dan tetap kekal Dzat Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan
الرحمن على العرش استوى (طه 5)
(Yaitu) Tuhan Yang Maha Pemurah. Yang bersemayam di atas 'Arsy

d. Al Qur’an mendorong utk berpikir :
قل انظروا ماذا في السماوات والأرض وما تغني الآيات والنذر عن قوم لا يؤمنون (يونس 101)
Katakanlah: "Perhatikanlah apa yaag ada di langit dan di bumi. Tidaklah bermanfaat tanda kekuasaan Allah dan rasul-rasul yang memberi peringatan bagi orang-orang yang tidak beriman."
أفلا ينظرون إلى الإبل كيف خلقت وإلى السماء كيف رفعت وإلى الجبال كيف نصبت وإلى الأرض كيف سطحت (الغا شية 17-20)
Maka apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana dia diciptakan, Dan langit, bagaimana ia ditinggikan? Dan gunung-gunung bagaimana ia ditegakkan? Dan bumi bagaimana ia dihamparkan?
SEBAB YANG KEMBALI KPD KAUM MUSLIMIN
Merasa ada kesempatan membahas masalah agama scr falsafah karena hidupnya lebih tenang dan tenteram.
Timbulnya partai2 dlm Islam setelah Usman terbunuh.
Adanya kebebasan berpikir pada waktu itu yang memang sesuai dengan watak orang Arab.

FAKTOR EXTERN
Banyak orang yang masuk Islam tetapi dalam hatinya masih ada sisa2 ajaran agama lama.
Adanya aliran yg ingin membela akidah Islam terutama Mu’tazilah, yg merasa perlu mempelajari akidah agama lawan agar dapat menyusun bantahannya.
Merekapun menggunakan filsafat karena lawannya juga menggunakan filsafat.
CARA MENCAPAI KEBENARAN :
Manusia dibagi 3 golongan :
Golongan Khashshah : mereka yang cerdas dan berpengetahjuan tinggi. Cara mencapai kebenaran melalui merenung dan menggunakan cara berpikir logika, lalu mengambil natijah / kesimpulan sesuai ilmu logika. Mereka adalah para ulama’, para hukama’ dan para ahli filsafat. Mereka jumlahnya kecil.
Golongan umum : (orang yang tidak berpengetahuan tinggi).. Mereka tidak dapat menemukan kebenaran lewat logika tetapi melalui adat kebiasaan. Mereka tidak masuk golongan keras kepala. Cara berpikirnya sederhana, melalui apa yang dapat dirasakan dan menurut hukum alam. Jumlahnya banyak.
Golongan pertengahan :Mereka tidak pandai tapi keras kepala, fanatik terhadap apa yang telah mereka biasakan serta membelanya. Golongan ini lebih banyak daripada golongan pertama, walaupun bukan mayoritas. Cara mengatasinya dengan cara berdebat mengemukakan argumen yang dapat mematahkan keruncingan mereka.

Perbedaan Ilmu Tauhid dengan Filsafat Islam
Ilmu Tauhid muncul lebih dulu dari pada filsafat. Al Kindi (filosuf pertama) w. th. 950 m/260 H. sedangkan Wasil b Atho (699-748/82-131H), Amr bin Ubaid w. 143H/764 M. Abu hudzail Al Allaf (135-235 H). Dll

ILMU TAUHID :
Berpijak pada wahyu
Bersikap telah memperoleh kebenaran
Pembela kebenaran
Berobyekkan wujud alam.

FILSAFAT ISLAM :
Obyektif dan keragu-raguan
Bersikap mencari kebenaran
Sebagai hakim
Berobyekkan wujud mutlak.
Persamaan Ilmu Tauhid dan filsafat Islam
Sama-sama memakai logika dalam mengemukakan alasan dan argumentasinya.
Sama-sama memakai dalil Al Qur’an sebagai dasar dan pijakan dalam mengemukakan sesuatu.
Sama-sama mempercayai pokok-pokok agama yang tidak bisa dibicarakan seperti hari kebangkitan dan sebagainya.

Hubungan Antara Akidah dan Syari’ah (Ibadah)
Akidah dan ibadah saling terkait dan saling mempengaruhi satu
dengan yang lain.
Seseorang akan semakin rajin melakukan ibadah bila akidah yang ada dalam hatinya terpelihara dengan mantap, bersih, subur dan terjaga dari penyakit yang menggangunya.

MENURUT ABUL A’LA AL MAUDUDI
Hubungan antara akidah dan ibadah seperti hubungan antara akar dan pohon.
Akidah diibaratkan dengan akar, dan Ibadah diibaratkan dengan pohon.
Bila akar kuat, dipupuk, disiram, dan dijaga dari penyakit, maka pohon akan subur, rindang, berbunga dan berbuah.
Bila akidah selalu disiram, dipupuk dan dijaga dari penyakit, maka ibadahnya semakin rajin, berbunga dan berbuah sikap yang baik untuk lingkungannya.

Menurut Prof. Dr. Mahmoud Syaltout dalam ”Islam sebagai akidah dan syari’ah”
Akidah dan ibadah terkait satu dengan yang lain.
Dalam Al Qur’an, akidah diungkapkan dengan kata امنوا sedangkan ibadah diungkapkan dengan kata عملوالصالحا ت
Kedua kata tersebut selalu disebut bergandengan.
Perhatikan ayat-ayat berikut ini :
امنوا dan عملوالصالحا ت selalu bergandengan sebagai syarat kebahagiaan dunia akhirat
والعصر إن الإنسان لفي خسر إلا الذين آمنوا وعملوا الصالحات وتواصوا بالحق وتواصوا بالصبر (العصر1-4)
لقد خلقنا الإنسان في أحسن تقويم ثم رد د ناه أسفل سافلين إلا الذين آمنوا وعملوا الصالحات فلهم أجر غير ممنون (التين 4-6)
وأما الذين آمنوا وعملوا الصالحات فيوفيهم أجورهم والله لا يحب الظالمين (أ ل عمران 57)
والذين آمنوا وعملوا الصالحات سندخلهم جنات تجري من تحتها الأنهار خالدين فيها أبدا لهم فيها أزواج مطهرة (النساء 56)
من عمل صالحا من ذكر أو أنثى وهو مؤمن فلنحيينه حياة طيبة ولنجزينهم أجرهم بأحسن ما كانوا يعملون (النحل 97)

TAUHID SEBAGAI FITRAH MANUSIA
Dalil Naqli :
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : كل مولود يولد على الفطرة فأبواه يهودانه او ينصرانه او يمجسانه0
وإذ أخذ ربك من بني آدم من ظهورهم ذريتهم وأشهدهم على أنفسهم ألست بربكم قالوا بلى شهدنا أن تقولوا يوم القيامة إنا كنا عن هذا غافلين (الأعرا ف 172)
Dalil Aqli ….
Manusia primitif
Manusia modern
Fir’aun juga manusia : Mengaku sebagai Tuhan, mimpi lalu bingung, mengundang ahli nujum, melakukan operasi pembersihan, akhirnya jatuh juga.

Bahasan Ilmu Tauhid
Rukun iman : Iman kpd Allah, malaikat, rasul, kitab, hari akhir, dan taqdir.
Dasarnya : Hadits Rasulullah ketika ditanya Jibril tentang Iman.
قال رسول الله صلعم. أن تؤ من بالله وملا ئكته وكتبه ورسله واليوم الأ خر وبالقد ر خيره وشره

مبحث علم التوحيد

معرفة المبدأ ( الا يما ن بالله وا لقد ر)
معرفة الوا سطة ( الا يما ن بالملا ئكة والكتب والرسل)
معرفة المعا د ( الايما ن باليوم الآ خر)

HAKEKAT DZAT ALLAH
Akal manusia terbatas, tak mungkin menjangkau hakekat
Allah (lihat Q.S. Al An’am : 103).
لآ تدركه الا بصار وهو يد رك الا بصار وهو اللطيف الخبير
Artinya : Dia tidak dapat dicapai oleh penglihatan mata, sedang Dia dapat melihat segala yang kelihatan; dan Dialah Yang Maha Halus lagi Maha Mengetahui.
تفكروا فى خلق الله ولا تفكروا فى الله فانكم لن تقدروا قد ره
Berpikirlah kamu tentang makhluk Allah dan janganlah kamu berpikir ttg Dzat Allah sebab sesungguhnya kamu tidak dapat mencapai hakekatNya.

BANYAK HAL YANG DIYAKINI ADANYA PADAHAL TIDAK DIKETAHUI HAKEKATNYA
Akal manusia terbatas tak mungkin menjangkau segala sesuatu seperti hakekat ruh, bahkan banyak benda di dunia yang tidak dapat diketahui hakekatnya oleh manusia tetapi diyakini adanya :
Manusia berfikir tapi tak tahu makna berpikir
Manusia berjalan tapi tak tahu kerja otot
Manusia juga tak tahu hakekat angin & listrik
Manusia bernyawa tapi tak tahu hakekat ruh
(lihat : Q.S. Al Isra : 85)
ويسألونك عن الروح قل الروح من أمر ربي
وما أوتيتم من العلم الا قليلا
Artinya : Dan mereka bertanya kepadamu tentang roh.
Katakanlah: "Roh itu termasuk urusan Tuhan-ku, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit.“



Cara ma’rifat kepada Allah :
Menurut Sayid Sabiq, ada dua cara :
Menggunakan akal pikiran dan memeriksa secara teliti apa yang diciptakan oleh Allah.
Mengenal nama-nama Allah serta sifat-sifatNya.
1. Menggunakan akal pikiran
Q.S. Al Ghasyiyah : 17-20
أفلا ينظرون إلى الإبل كيف خلقت (17) وإلى السماء كيف رفعت (18) وإلى الجبال كيف نصبت (19) وإلى الأرض كيف سطحت (20)

Maka apakah mereka tidak memperhatikan bagaimana unta diciptakan ? Dan pada planet bagaimana dia ditinggikan ? Dan gunung-gunung bagaimana dia ditegakkan ? Dan bumi bagaimana dia dihamparkan ?
Q.S. Yunus : 101

قل انظروا ماذا في السماوات والأرض وما تغني الآيات والنذر عن قوم لا يؤمنون

Katakanlah: "Perhatikanlah apa yang ada di planet dan di bumi. Tidaklah bermanfaat tanda kekuasaan Allah dan rasul-rasul yang memberi peringatan bagi orang-orang yang tidak beriman.”



ولقد ذرأنا لجهنم كثيرا من الجن والإنس لهم قلوب لا يفقهون بها ولهم أعين لا يبصرون بها ولهم آذان لا يسمعون بها أولئك كالأنعام بل هم أضل أولئك هم الغافلون
Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai.

2. Dengan mengenal nama dan sifat Allah :
Q.S. Al Isra 110
قل ادعوا الله أو ادعوا الرحمن أيا ما تدعوا فله الأسماء الحسنى ولا تجهر بصلاتك ولا تخافت بها وابتغ بين ذلك سبيلا
Katakanlah: "Serulah Allah atau serulah Ar-Rahman. Dengan nama yang mana saja kamu seru, Dia mempunyai al asmaaul husna (nama-nama yang terbaik) dan janganlah kamu mengeraskan suaramu dalam shalatmu dan janganlah pula merendahkannya (Maksudnya janganlah membaca ayat Al Quran dalam shalat terlalu keras atau terlalu perlahan tetapi cukuplah sekedar dapat didengar oleh ma'mum) dan carilah jalan tengah di antara kedua itu."
Nama2 Allah

Nama-nama Allah
Allah yang Maha Pengasih, Penyayang, Merajai, Maha Suci, Maha Menyelamatkan, Maha Pemelihara Keamanan, Maha penjaga, Maha Mulia, Maha Perkasa, Maha Megah, Maha Pencipta, Maha pembuat, Maha Pembentuk, Maha Pengampun, Maha Pemaksa, Maha Pemberi, Maha Pemberi Rizki, Maha Membukakan, Maha Mengetahui, Maha Pencabut, Maha Meluaskan, Maha Menjatuhkan, Maha Mengangkat, Maha Memberi Kemuliaan,

Maha Pemberi Kehinaan, Maha Mendengar, Melihat, Menetapkan Hukum, Maha Adil, Maha Halus, Maha Waspada, Maha Penghiba, Maha Agung, Maha Pengampun, Maha Pembalas, Maha Tinggi, Maha Besar, Maha Pemelihara, Maha Pemberi Kecukupan, Maha Penjamin, Maha Luhur, Maha Pemurah, Maha Peneliti, Maha Mengabulkan, Maha Luas, Maha Bijaksana, Maha Pencinta, Maha Mulia, Maha Membangkitkan, Maha Menyaksikan, Maha Haq, Maha Memelihara Penyerahan, Maha Kuat, Maha Kokoh, Maha Melindungi, Maha Terpuji, Maha Penghitung, Maha Memulai, Maha Mengulangi, Maha Menghidupkan, Maha Mematikan, Maha Hidup, Maha Berdiri sendiri,

Maha Kaya, Maha Mulia, Maha Esa, Maha Dibutuhkan, Maha Kuasa, Maha Menentukan, Maha Mendahulukan, Maha Mengakhirkan, Maha Pertama, Maha Penghabisan, Maha Nyata, Maha Tersembunyi, Maha Menguasai, Maha Suci, Maha Dermawan, Maha Penerima Taubat, Maha Penyiksa, Maha Pemaaf, Maha Pengasih, Maha Mengusai Kerajaan, Maha Memiliki Kebesaran dan Kemuliaan, Maha Mengadili, Maha Mengumpulkan, Maha Kaya, Maha Pemberi Kekayaan, Maha Membela atau Maha Menolak, Maha Pemberi Bahaya, Maha Pemberi Kemanfaatan, Maha Bercahaya, Maha Pemberi Petunjuk, Maha Pencipta Yang Baru, Maha Kekal, Maha Pewaris, Maha Cendekiawan, Maha Penyabar.

Dalil Inayah (pemeliharaan). Alam ini compactible, sesuai satu sama lain, bukan kebetulan tetapi menandakan ada pencipta yang membuat alam rapi dan teratur. (lihat Q.S. An Naba : 6-16).

الم نجعـل الارض مهـادا والجبـال اوتـادا وخلقنـاكم
ازواجـا وجعلنـا نومكم سبـاتا وجعلنـا الليل لباسا
وجعلنـا النهار معاشا وبنينـا فوقكم سبعا شدادا
Bukankah Kami telah menjadikan bumi itu sebagai hamparan?, dan gunung-gunung sebagai pasak?, dan Kami jadikan kamu berpasang-pasangan, dan Kami jadikan tidurmu untuk istirahat, dan Kami jadikan malam sebagai pakaian dan Kami jadikan siang untuk mencari penghidupan, dan Kami bina di atas kamu tujuh buah (langit) yang kokoh, dan Kami jadikan pelita yang amat terang (matahari), dan Kami turunkan dari awan air yang banyak tercurah, supaya Kami tumbuhkan dengan air itu biji-bijian dan tumbuh-tumbuhan, dan kebun-kebun yang lebat?
Dalil Itkhtira’ (penciptaan). Perhatikan lebah madu, berang-berang, ikan salmon, dll. yang mampu menciptakan karya spektakuler, bukan kebetulan tapi ada pencipta yang mengilhaminya. Juga hewan dan tanaman yang beraneka ragam.
Dalil Gerak (diadopsi dari Aristoteles).

Bukti wujud Allah menurut Filosuf non muslim :
Argumen ontologis (Plato dg teori ideanya)
Argumen Kosmologis (Aristo dg teori sebab akibat)
Argumen teleologis (tujuan)
Argumen moral (Immanuel Khan).

BUKTI WUJUD ALLAH MENURUT FILOSUF NON MUSLIM
ARGUMEN MORAL :
Penggagasnya : Immanuel Khant. Manusia mempunyai hati nurani yang selalu mengajak untuk melakukan kebaikan dan meninggalkan kejahatan.
REALITA KEHIDUPAN DUNIA
Banyak orang yang berbuat baik tidak menerima balasan kebaikannya, bahkan sering dipenjara.
Banyak pula orang jahat tidak dipenjara malah tertawa dan hidup mulia.

SIKAP MANUSIA
Pengikut hati nurani tetap tegar melakukan kebaikan walau tidak dibalas dengan kebaikan sampai ajal menjemputnya.
Pengikut nafsu yang tak peduli suara hati nurani semakin menjadi-jadi sampai mati.
Immanuel Khant berpendapat : Ini tidak adil kalau kehidupan hanya berakhir sampai pada titik kematian. Tidak adil kalau kehidupan hanya di dunia saja.




KAPAN ADA KEADILAN ?
Keadilan akan terjadi pada kehidupan kedua sesudah mati.
Di sana akan ada Pengadilan yang adil.
Hakimnya bukan manusia yang mudah disuap.
Argumen moral ini meyakini adanya akhirat dan adanya Tuhan sebagai hakim yang adil.

Nama-nama Allah Yang Teragung
Nama-nama tertentu dimana bila seseorang berdo’a kepada Allah dengan memenuhi syari’at berdo’a dan menyebut nama itu do’anya mudah dikabulkan Allah.
Bukan nama rahasia yang hanya diberikan Allah kepada orang tertentu.
Dasar adanya nama-nama Allah yang agung
Hadits diriwayatkan Abu Hurairah r.a. katanya :
سمع النبي صعلم رجلا يدعـو وهو يقول : اللهم اني أسألك بأني أشهد أنك أنت الله لآاله الا أنت الأحد الصمد الذى لم يلد ولم يولد ولم يكن له كفوااحد. قال : فقال: والذى نفسى بيده لقد سأل الله بأسمه الأعظم الذى اذا دعي به اجاب واذا سئل به أعطى. رواه أبو داود.

2. Diriwayatkan dari Anas bin Malik r.a. katanya :
دخل النبي صعلم المسجد ورجل قد صلى وهو يدعو ويقول فى دعائه : اللهم لآاله الا انت المنان بديع السماوات والارض ذوالجلال والاكرام. فقال النبي صعلم : أتدرون بم دعا الله ؟ دعا الله باسمه الأعظم الذى اذا دعي به أجاب واذا سئل به أعطى. رواه ابو داود.


3. Dari Asma’ binti Yazid r.a. Nabi SAW bersabda :
اسم الله الأعظم فى ها تين الأيتين : والهكم اله واحد لااله الا هو الرحمن الرحيم ؛ وفاتحة آل عمران : الم لااله الا هو الحي القيوم. (رواه أحمد وابو داود)


Dari Sa’ad bin Malik r.a. katanya : Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda :
هل ادلكم على اسم الله الأعظم الذى اذا دعي به أجاب واذا سئل به اعطى ؟ الدعوة التى دعا بها يونس حيث نادى فى الظلمات الثلاث : لآاله الا أنت سبحانك انى كنت من الظالمين. فقال رجل : يارسول الله هل كانت ليونس خاصة ام المؤمنين عامة ؟ فقال رسول الله صعلم. الآ تسمع قول الله عز وجل : ونجيناه من الغم وكذالك ننجى المؤمنين. (رواه الحاكم)
Sukakah kamu semua saya tunjukkan nama Allah yang teragung yang jika digunakan untuk berdo’a dengannya itu maka Allah mengabulkan dan jika diminta maka memberi ?
Yaitu do’anya Nabi Yunus memohon kepada Allah ketika dalam kegelapan yang bertumpuk-tumpuk (karena ditelan ikan hiu) : Tiada Tuhan selain Engkau, Maha Suci Engkau, sesungguhnya saya ini termasuk golongan orang yang menganiaya diri sendiri. Kemudian ada orang yang bertanya : Ya Rasulallah, apakah do’a itu khusus untuk Nabi Yunus a.s. saja atau umum untuk semua orang mukmin ?
Beliau bersabda : Apakah kamu tidak mendengar firman Allah yang artinya “Dan Kami menyelamatkan Yunus dari kedukaannya dan demikian itu pulalah Kami menyelamatkan semua orang mukmin.
DO’A MAQBUL
يا أيها الذين آمنوا اتقوا الله وابتغوا إليه الوسيلة وجاهدوا في سبيله لعلكم تفلحون
يقول تعالى آمرا عباده المؤمنين بتقواه وهي إذا قرنت بطاعته كان المراد بها الانكفاف عن المحارم وترك المنهيات وقد قال بعدها { وابتغوا إليه الوسيلة } قال سفيان الثوري عن طلحة عن عطاء عن ابن عباس : أي القربة وكذا قال مجاهد وأبو وائل والحسن وقتادة وعبد الله بن كثير والسدي وابن زيد وغير واحد وقال قتادة : أي تقربوا إليه بطاعته والعمل بما يرضيه وقرأ ابن زيد { أولئك الذين يدعون يبتغون إلى ربهم الوسيلة } وهذا الذي قاله هؤلاء الأئمة لا خلاف بين المفسرين فيه
{ وابتغوا } اطلبوا { إليه الوسيلة } ما يقربكم إليه من طاعته

TUNTUNAN DO’A MAQBUL
Ikuti tahapan do’a dalam Al Fatihah :
بسم الله الرحمن الرحيم
الحمد لله رب العالمين
الرحمن الرحيم
مالك يوم الدين
إياك نعبد وإياك نستعين
اهدنا الصراط المستقيم
صراط الذين أنعمت عليهم غير المغضوب عليهم ولا الضالين


Wajib dalam kajian Ilmu Tauhid berarti sesuatu yang tidak masuk akal bila tidak terjadi.
Sifat wajib Allah menurut Al Asy’ari ada 13 : wujud (ada), qidam (dahulu), baqa’ (kekal), mukhalafatu lil hawadits (beda dengan makhluk), qiyamuhu binafsih (mandiri tidak butuh bantuan), wahdaniyah (Maha Esa), qudrah (Maha Kuasa), iradah (berkehendak), ilmu (maha mengetahui), hayat (hidup), sama’ (maha mendengar), bashar (maha melihat), kalam (bersabda).

Muhal berarti sesuatu yang tidak masuk akal bila terjadi.
Sifat muhal Allah : ‘adam (tdk ada), huduts (baru), fana (rusak), mumatsalatu lil hawadits (sama dg makhluk), qiyamuhu bighairih (butuh bantuan), ta’addud (berbilang), ‘ajzu (lemah), karahah (terpaksa), jahlu (bodoh), mautu (mati), shamamu (tuli), a’ma (buta), bukmu (bisu).
13 SIFAT WAJIB DIKELOMPOKKAN MENJADI TIGA
Sifat Nafsiyah : wujud. Merupakan diri dzat dan bukan tambahan pada dzat.
Sifat salbiyah (meniadakan sifat Allah yang tidak layak bagiNya) : qidam, baqa, mukhalafatu lil hawadits, qiyamuhu binafsih, wahdaniyat.
Sifat Ma’ani (sama dengan sifat dzat, sifat ikram dan sifat tsubut) : qudrat, iradat, ilmu, hayat, sama’, bashar, kalam. Diperselisihkan apakah ‘ainu dzat atau tambahan pada dzat ?

Dilihat dari kaitannya (ta’alluqnya dengan makhluk), sifat wajib Allah dibagi menjadi dua :
1. Yang berta’alluq dengan makhluk : wujud, qidam, baqa, mukhalafu lil hawadits, qiyamuhu binafsih, wahdaniyat, hayat.
Sifat wahdaniyat meniadakan lima keanekaan (Al Kammiyatul Khamsah) :
- Kam muttashilan fidzdzat
- Kam munfashilan fiihaa
- Kam muttashilan fishshifat
- Kam munfashilan fiihaa
- Kam munfashilan fil af’al

2. Sifat yang berta’alluq dengan makhluk, yaitu :
a. iradat, berta’alluq dengan yang jaiz, dalam hal ini ta’alluq shuluhi (kelayakan/kepantasan) dan tanjizi (menentukan).
b. qudrat, berta’alluq dengan sesuatu yang jaiz, dalam hal ini ta’alluq ta-tsiri (pembekasan)
c. sama’, bashar, ilmu, berta’alluq dengan yang wajib dan jaiz (ta’alluq inkisyafi/terbuka)
d. kalam, berta’alluq kepada yang wajib, muhal & jaiz (ta’alluq dalalah/menunjukkan).


الايمـا ن بالقـد ر

Maksud dari Al Iman bil qadar adalah kita mempercayai bahwa :
Allah mengetahui sgl sesuatu (yang sudah, sedang dan akan terjadi)
Allah menulis semuanya.
Allah menghendaki atas segala sesuatu yang ada.
Allah menciptakan apa yang ingin Dia ciptakan

1. ALLAH MENGETAHUI SGL. SESUATU
إِنَّ اللَّهَ لَا يَخْفَى عَلَيْهِ شَيْءٌ فِي الْأَرْضِ وَلَا فِي السَّمَاءِ(ال عمران : 5)
Sesungguhnya bagi Allah tidak ada satupun yang tersembunyi di bumi dan tidak (pula) di langit
وَعِنْدَهُ مَفَاتِحُ الْغَيْبِ لَا يَعْلَمُهَا إِلَّا هُوَ وَيَعْلَمُ مَا فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ وَمَا تَسْقُطُ مِنْ وَرَقَةٍ إِلَّا يَعْلَمُهَا وَلَا حَبَّةٍ فِي ظُلُمَاتِ الْأَرْضِ وَلَا رَطْبٍ وَلَا يَابِسٍ إِلَّا فِي كِتَابٍ مُبِينٍ (الأ نعام : 59)
Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang ghaib; tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir biji-pun dalam kegelapan bumi, dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfudz)"

وَلَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنْسَانَ وَنَعْلَمُ مَا تُوَسْوِسُ بِهِ نَفْسُهُ وَنَحْنُ أَقْرَبُ إِلَيْهِ مِنْ حَبْلِ الْوَرِيدِ ( ق : 16)

Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya.

Barang siapa mengingkarinya berarti dia telah kafir !

2. Allah menulis semuanya
أَلَمْ تَعْلَمْ أَنَّ اللَّهَ يَعْلَمُ مَا فِي السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ إِنَّ ذَلِكَ فِي كِتَابٍ إِنَّ ذَلِكَ عَلَى اللَّهِ يَسِيرٌ( الحج : 70)

Apakah kamu tidak mengetahui bahwa sesungguhnya Allah mengetahui apa saja yang ada di langit dan di bumi?; bahwasanya yang demikian itu terdapat dalam sebuah kitab (Lauh Mahfuzh). Sesungguhnya yang demikian itu amat mudah bagi Allah.

3. Allah menghendaki atas segala sesuatu yang ada
ويفعل الله ما يشاء ( ابراهيم : 27)
Dan memperbuat apa yang Dia kehendaki.
ولو شاء ربك لجعل الناس أمة واحدة (هود : 118)
Jikalau Tuhanmu menghendaki, tentu Dia menjadikan manusia umat yang satu, tetapi mereka senantiasa berselisih pendapat,
4. Allah menciptakan apa yang ingin Dia ciptakan

والله خلقكم وما تعملون ( الصفـات :96)
Padahal Allah-lah yang menciptakan kamu dan apa yang kamu perbuat itu.

DASAR IMAN KPD TAQDIR
Jawaban Rasulullah SAW saat menjawab pertanyaan Jibril ttg iman.
ان تؤمن بالله وملا ئكته وكتبه ورسـله واليوم الآخـر وتؤمن بالقـد ر خيره وشره
Supaya kamu beriman kepada Allah. malaikatNya, kitab-kitabNya, para rasulNya dan hari akhir, dan beriman kepada takdir yang baik dan yang jelek.

Dalam hadits Ubadah bin Ash Shamit, ia berkata : Rasulullah SAW berkata kepadaku :
انك لن تجد طعم الايمـان حتى تؤمن بالقـد ر فتعلم
أن ما أصـابك لم يكن ليخطئك ومـا أخطأك لم يكن ليصيبك.
Sesungguhnya kamu tidak akan merasakan manisnya iman hingga kamu beriman kepada taqdir dan kamu meyakini bahwa apa yang telah ditakdirkan mengenai dirimu pasti tidak akan meleset dan apa yang ditakdirkan tidak mengenai dirimu pasti tidak akan menimpamu.


Hadits Rasulullah SAW :
احـرص على ما ينفعك واستعـن بالله ولا تعـجـز. وان أصـابك شىء فـلا تقـل لو أنى فعلت كذا لكا ن كذا وكذا ولكن قل : قـد ر الله وما شـاء فعـل فان لو تفـتح عمل الشيطان.
Bersungguh-sungguhlah dalam mencari apa yang bermanfaat bagimu dan mohonlah kepada Allah serta jangan sekali-kali bersikap lemah. Jika anda ditimpa sesuatu, maka janganlah berkata : “Seandainya saya lakukan demikian, tentu tidak akan begini dan begitu, tetapi katakanlah : Ini telah ditakdirkan Allah. Apa yang diinginkan-Nya pasti terjadi. Karena ucapan “SEANDAINYA” membuka peluang (pintu) perbuatan syetan. (HR. Muslim).

Q.S. Al Furqan ayat 2 :

وخلق كل شيء فقدره تقديرا

Artinya :
Dan Dia menetapkan ukuran-ukurannya dengan serapi-rapinya. (Maksudnya: segala sesuatu yang dijadikan Tuhan diberi-Nya perlengkapan-perlengkapan dan persiapan-persiapan, sesuai dengan naluri, sifat-sifat dan fungsinya masing-masing dalam hidup. )
Ayat 7
قل لن يصيبنا إلا ما كتب الله لنا هو مولانا وعلى الله فليتوكل المؤمنون (التوبة 51)
وإن يمسسك الله بضر فلا كاشف له إلا هو وإن يردك بخير فلا راد لفضله يصيب به من يشاء من عباده وهو الغفور الرحيم ( يونس 107)
وما من دابة في الأرض إلا على الله رزقها ويعلم مستقرها ومستودعها كل في كتاب مبين (هود 6)
إني توكلت على الله ربي وربكم ما من دابة إلا هو آخذ بناصيتها إن ربي على صراط مستقيم (هود 56)
وكأين من دابة لا تحمل رزقها الله يرزقها وإياكم وهو السميع العليم (العنكبوت 60)
ما يفتح الله للناس من رحمة فلا ممسك لها وما يمسك فلا مرسل له من بعده وهو العزيز الحكيم (الفا طر 2)
ولئن سألتهم من خلق السماوات والأرض ليقولن الله قل أفرأيتم ما تدعون من دون الله إن أرادني الله بضر هل هن كاشفات ضره أو أراد ني برحمة هل هن ممسكات رحمته قل حسبي الله عليه يتوكل المتوكلون (الزمر 38)
TAQDIR DAN IKHTIAR
Iman kepada taqdir tidak menafikan ikhtiar.
Ikhtiar merupakan sesuatu yang diperintahkan oleh syari’at.
Allah menciptakan sgl sesuatu dengan hikmah terkait dengan hukum kausalitas (hukum sebab akibat).
Termasuk gila orang yang percaya kpd takdir hanya berdo’a minta dikaruniai anak sedangkan dia tidak mau menikah.
Termasuk bodoh orang yang ingin pandai dan kaya padahal tidak mau belajar dan bekerja.

Kisah Umar bin Khattab
Umar pergi ke Syam, di tengah jalan kembali ke Madinah karena ada kabar di Syam berjangkit penyakit To’un.
Abu Ubaidah Amir bin Al Jaroh berkata : Apakah Amirul Mukminin akan lari dari takdir Allah?
Umar menjawab : Kita akan lari dari takdir menuju takdir Allah yang lain.
Lalu Abdurrahman bin Auf datang dan membacakan hadits Nabi SAW :
اذا سمعـتم به فى ارض فلا تقـد موا عليهـا
Apabila kamu mendengar dia (wabah tha’un) berjangkit di sebuah tempat, maka janganlah kamu mendatanginya.


HAKEKAT MANUSIA
Manusia makhluk paling mulia :
لقد خلقنا الإنسان في أحسن تقويم (التين 4)
ٍSesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya .
ولقد كرمنا بني آدم وحملناهم في البر والبحر ورزقناهم من الطيبات وفضلناهم على كثير ممن خلقنا تفضيلا (الا سرأ 70)
Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di daratan dan di lautan (maksudnya: Allah memudahkan bagi anak Adam pengangkutan-pengangkutan di daratan dan di lautan untuk memperoleh penghidupan), Kami beri mereka rezki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan.


SIFAT MANUSIA
SIFAT MUSAYYAR (SUDAH DITETAPKAN) TIDAK ADA CAMPUR TANGAN MANUSIA
SIFAT MUKHAYYAR (DAPAT MEMILIH MANA YANG BAIK MANA YANG BURUK KARENA DIBERI AKAL).

SIFAT MUSAYYAR
Manusia memiliki :
Sifat benda
Sifat tumbuh-tumbuhan
Sifat binatang

SIFAT MUKHAYYAR
MANUSIA DAPAT MEMILIH MELAKUKAN PERBUATAN BAIK ATAU BURUK KARENA MEMPUNYAI AKAL
YANG MEMPUNYAI AKAL KENA TAKLIF


Selengkapnya...