Rabu, 2 Desember 2009 | 02:38 WIB
SEMARANG, KOMPAS.com--Dirjen Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam Departemen Agama, Prof. Nazaruddin Umar mengharapkan Kota Semarang dapat menjadi mercusuar perkembangan ilmu falak di Indonesia, mengingat banyaknya pondok pesantren dan ahli falak di kota itu.
"Kami berupaya agar ilmu falak tidak sampai kekurangan peminat, karena peran ilmu falak sangat penting," katanya usai lokakarya dan temu dosen ilmu falak se-Indonesia bertema "Pengembangan Ilmu Falak di Perguruan Tinggi Agama Islam (PTAI) di IAIN Walisongo Semarang, Selasa.
Menurut dia, ilmu falak sangat penting, sebab ilmu falak
mempelajari berbagai hal, di antaranya berkaitan dengan penentuan arah kiblat dan pembahasan tentang awal dan akhir ibadah, seperti penetapan awal Ramadhan, Idul Fitri, dan Idul Adha.
Berkaitan dengan penentuan arah kiblat, ia mengatakan, saat ini ada sekitar 800 ribu masjid di Indonesia, namun beberapa di antaranya arah kiblatnya tidak sama, bahkan cenderung berjauhan, sehingga peran para ahli falak dalam hal ini sangat diperlukan.
"Di sinilah pentingnya para ahli falak atau ahli astronomi Islam tersebut, sebab arah kiblat yang tepat sangat berpengaruh dalam kesempurnaan ibadah sholat, sehingga arah kiblat di masjid-masjid yang selama ini kurang tepat harus disempurnakan," katanya.
Namun, kata dia, para peminat kajian ilmu falak saat ini semakin minim dan kondisi tersebut cukup mengkhawatirkan, apalagi para ulama dan pakar ilmu falak sudah mulai berkurang, sehingga Depag berkomitmen untuk menguatkan kembali kajian ilmu falak melalui pendidikan yang diberikan di PTAI.
"Saat ini hanya IAIN Walisongo Semarang yang cukup fokus mengembangkan keilmuan falak dan merupakan yang pertama di Indonesia, bahkan satu-satunya di Asia Tenggara, karena itu banyak ahli-ahli falak yang berasal dari Semarang dan Jawa Tengah," katanya.
Sementara itu, Dekan Fakultas Ilmu Syariah IAIN Walisongo Semarang, Muhyidin mengatakan, konsentrasi program studi strata 1 (S-1) ilmu falak di IAIN Walisongo telah berjalan sejak tiga tahun lalu, namun saat ini pihaknya telah membuka jenjang S-2 dan S-3 agar pengembangannya lebih maksimal.
Menurut dia, seluruh mahasiswa S-1 ilmu falak mendapatkan beasiswa yang berasal dari pemerintah, mereka merupakan mahasiswa hasil seleksi seluruh daerah di Indonesia oleh Depag dan dikirimkan untuk menempuh studi di IAIN Walisongo Semarang.
"Untuk program studi ilmu falak, setiap tahun kuotanya selalu bertambah, pada 2007 sebanyak30 orang, pada 2008 naik menjadi 40 orang, dan tahun ini meningkat lagi menjadi 50 orang," kata Muhyidin.
Jumat, 05 Februari 2010
Semarang Diharapkan Jadi Mercusuar Ilmu Falak
Diposting oleh mas ukon di 00.06
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
Hostels have a communal area that you can make friends and chat with other guests.
Pousada Do Rio Quente
Posting Komentar