Senin, 01 November 2010

TELESKOP


Teleskop atau teropong adalah instrumen pengamatan yang berfungsi mengumpulkan radiasi elektromagnetik dan sekaligus membentuk citra dari benda yang diamati. Teleskop merupakan alat paling penting dalam pengamatan astronomi. Jenis teleskop (biasanya optik) yang dipakai untuk maksud bukan astronomis antara lain adalah transit, monokular, binokular, lensa kamera, atau keker. Teleskop memperbesar ukuran sudut benda, dan juga kecerahannya.
Teleskop bagi seorang astronom merupakan alat yang paling penting,karena hampir setiap objek astronomi untuk menjangkaunya memelukan alat seperti teleskop.seperti dalam pelaksanaan rukyatul hilal pada awal bulan kamaiyah,melihat bintang, dll.

Teleskop digunakan untuk melihat benda-benda yang sangat jauh sehingga tampak lebih dekat dan jelas.
L = f ob + f ok ® Teleskop bintang dan teleskop prisma
M = f ob / f ok
L = f ob + f ok + 4 fp ® Teleskop bumi

L = panjang teleskop
M = perbesaran teleskop
f ob , f ok f p = fokus lensa objektif, okuler, pembalik

Contoh:
Sebuah mikroskop dengan jarak fokus lensa objektif 10 mm dan lensa okuler 4 cm. Sebuah benda ditempatkan 11 mm di depan lensa objektifnya. Jarak antara lensa objektif - okuler adalah 14 cm.
Hitunglah :
a. perbesaran linier
b. pembesaran anguler untuk mata normal berakomodasi maksimum.
Jawab:
Lensa objektif :
1/f ob = 1/s ob + 1/s' ob ® 1/10 = 1/11 + 1/s' ob
1/s' ob = 1/10 - 1/11 ® s' ob = 110 mm = 11 cm
d = s' ob + s ok ® 14 = 11 + s ok = 3cm

Lensa okuler :
1/f ok = 1/s ok + 1/s' ok ® 1/4 = 1/3 + 1/s' ok
1/s' ok = 1/4 - 1/3 ® s' ok = 12 cm
Perbesaran linier:
M = | s' ok/s ok | | s' ob/s ob | = | 110/11 | | -12/3 |
Perbesaran anguler (berakomodasi rnaksimum):
Y = Mob [PP/f ok + 1] ® PP = 2S cm (mata normal)
Y = [ 110 ] [25/4 + 1] = 72.5 x

Sejarah

Galileo diakui menjadi yang pertama dalam menggunakan teleskop untuk maksud astronomis. Pada awalnya teleskop dibuat hanya dalam rentang panjang gelombang tampak saja (seperti yang dibuat oleh Galileo, Newton, Foucault, Hale, Meinel, dan lainnya), kemudian berkembang ke panjang gelombang radio setelah tahun 1945, dan kini teleskop meliput seluruh spektrum elektromagnetik setelah makin majunya penjelajahan angkasa setelah tahun 1960.
Perkembangan teleskop juga diimbangi pula dengan perkembangan perhitungan gerak benda-benda langit dan hubungan satu dengan yang lain melalui Johannes Kepler (1571-1630) dengan Hukum Kepler. Dan puncaknya, Sir Isaac Newton (1642-1727) dengan hukum gravitasi. Dengan dua teori perhitungan inilah yang memungkinkan pencarian dan perhitungan benda-benda langit selanjutnya.
Karena teleskop Galileo bisa mengamati lebih dalam lagi benda-benda langit, hingga berisar pada tahun 1564-1642 M dengan teropong refraktornya dia mampu menjadikan manusia bisa melihat benda langit dengan mata bugil.disamping itu Galileo pada waktu itu bisa melihat berbagai perubahan bentuk penampakan Venus, seperti Venus Sabit atau Venus Purnama sebagai akibat perubahan posisi Venus terhadap Matahari.Pada tahun 1629-1695 teleskop galileo disempurnakan oleh Christian Huygens yaitu seorang ilmuan yang menemukan satelit saturnus.

Pada tahun 1704, Sir Issac Newton mengumumkan konsep baru dalam desain teleskop. Newton menyatakan bahwa lensa dapat memecah cahaya putih menjadi spektrum cahaya yang membentuknya hingga menyebabkan apa yang disebut lenturan kromatik (lingkaran cahaya kemerahan di sekitar objek yang dilihat dengan menggunakan cermin). Newton menghindari masalah tadi dalam teleskop rancangannya dengan memakai cermin lengkung yang digunakan untuk mengumpulkan sinar dan memancarkan kembali ke titik fokusnya. Cermin pemantul ini bertindak sebagai semacam keranjang pengumpul cahaya: semakin besar keranjang, semakin banyak cahaya yang bisa dikumpulkan. Teleskop Newton ini disebut teleskop refleksi (reflektor).Perkembangan teleskop berefek pada perkembangan perhitungan gerak benda-benda langit serta hubungan antara satu dan yang lainnya .dan selanjutnya bisa mendeteksi kemungkinan pencarian dan perhitungan benda-benda langit yang lainnya.

Bagian-bagian teleskop & fungsinya.
1. findescope optik seperti teleskop miniatur yang mount pada braket untuk tabung teleskop,berfungsi untuk memperbesar kolom foto serta membentu dalam pemusatan tepat bintang.
2. focuser, setiap teleskop memiliki focuser dan focusers datang dalam berbagai gaya. melekat pada tabung teleskop dan memegang lensa mata teleskop. Kebanyakan model teleskop memiliki tombol di sisi (rak dan pinion, Crayford) yang memungkinkan tabung internal untuk bergerak ke atas dan ke bawah sampai fokus dicapai, tetapi beberapa model (heliks) baik kiri atau kanan untuk mencapai fokus.
3. Eyepieces adalah sebagai luas dan beragam seperti teleskop sendiri. Pada dasarnya, lensa mata teleskop adalah suatu pengaturan lensa dalam array gentong untuk membantu perbesaran gambar. Mereka datang dalam berbagai ukuran yang sesuai dengan focuser dan berbagai macam sama faktor pembesaran dan gaya
4. teleskop tube, setiap Teleskop juga memiliki tabung - atau tabung optik.. Ini hanyalah sebuah tabung hampa terbuat dari berbagai bahan yang bagian teleskop melampirkan. Untuk teleskop refraktor , lensa utama berjalan di depan dengan focuser di belakang, sedangkan reflektor memiliki cermin utama di belakang, depan terbuka dan focuser berada di sepanjang sisi atas. Desain bervariasi antara jenis teleskop dan produsen
5. Primer Mirror Cell: Ini adalah perakitan lengkap yang memegang cermin utama dari teleskop reflektor . Desain juga bervariasi dari produsen ke produsen, tetapi prinsipnya adalah sama.yaitu memegang cermin dan memungkinkan untuk penyesuaian.
6. lensa, adalah mengumpulkan utama perakitan ringan untuk teleskop refraktor. Hal ini pada dasarnya kerah yang memegang lensa primer di tempatnya dan cocok ke tabung teleskop.
7. Tripod,yaitu 3 kaki pada teleskop yang berfungsi untuk menahan teleskop hingga ketinggian di mana orang dapat berdiri untuk menggunakannya
8. lensa mata adalah bagian bahwa seseorang terlihat melalui dan tergantung pada jenis teleskop, beberapa mungkin memiliki lensa tambahan individu berada di dalam.
9. pencari adalah salah satu bagian yang paling penting dari teleskop karena memungkinkan pengguna untuk melacak benda-benda di ruang angkasa. Without the finder it would make it almost impossible to find objects that are long distances away. Tanpa si penemu itu akan membuat hampir tidak mungkin untuk menemukan benda yang jarak jauh. It is attached to the side of the main telescope. Hal ini melekat pada sisi teleskop utama.
10. Lensa Barlow adalah lensa tambahan yang bisa ditempatkan di antara focuser dan lensa mata. It effectively increases the focal length of the telescope, therefore increasing the magnification of a telescope (usually 2x but can go up to 5x). Ini efektif meningkatkan panjang fokus teleskop, sehingga meningkatkan perbesaran teleskop (biasanya 2x tapi bisa pergi ke 5x).
11. Gunung adalah bagian dari sebuah teleskop yang memegang teleskop di tempat. There are two types of mount the alt-azimuth and the equatorial. Ada dua jenis mount alt-azimut dan ekuatorial. There are other types of mounts but they are generally used for larger, advanced telescopes that aren't available in retail stores. Ada jenis lain dari gunung tetapi mereka biasanya digunakan untuk yang lebih besar, teleskop canggih yang tidak tersedia di toko ritel.

Macam-macam teleskop
Secara umum teleskop dikelompokan menjadi dua kelompok, yaitu:

A. Teleskop Bias
Teropong ini menggunakan lensa sebagai objektif dalam membiaskan cahaya,ada beberapa contoh teleskop bias,antara lain:
• Teleskop bintang atau teleskop astronomi
• Teropong bumi
• Teropong panggung
• Teropong prisma atau binokuler
Untuk masing-masing penjelasan bisa dilihat pada materi macam-macam alat optik yaitu materi sebelumnya

B. Teleskop Pantul
Teleskop pantul menggunakan cermin untuk objektifnya dalam memantulkan cahayanya, teeskop ini terdiri dari cermin cekung yang berfungsi sebagai lensa objektif
dan cermin datar sebagai reflector atau pemantul, serta sebuah lensa cembung
sebagai lensa okuler.teleskop pantul pernah dugunakan oleh ilmuan astronomi Hershel yaitu yang pertama kali mengamati adanya galaksi diluar galaksi kita. Hal yang sama dilakukan oleh ilmuan Hubble yang menemukan ekspansi semu alam semesta.


Ada beberapa macam teleskop yang dikenal, diantaranya:

1. Teleskop luar angkasa Hubble adalah sebuah teleskop yang mengorbit bumi kita.teleskopini diberi nama setelah astronom Edwin Hubble. Teleskop ini diposisikan di luar atmosfer bumi dan menawarkan gambar yang terbaik dari bumi dari angkasa. Teleskop ini dibuat isaac Newto n dan didemonstrasikan pada tahun 1671 . teleskop ini menggunakan cermin cekung untuk memantulkan cahaya menuju satu titik api. Kemudian pada perkembangan selanjutnya isac newton menggunakan cermin datar dengan sudut 45 derajat terhadap cermin sehingga cahaya yang dipantulkan cermin cekung dibelokkan dan dapat diamati dengan eyepiece. Teleskop reflektor dengan menggunakan cermin datar ini kemudian terkenal dengan nama Reflektor Newton. Isaac Newton sendiri membuat teleskop ini pada tahun 1668 (Gambar 3) dan mendemonstrasikannya di depan Perkumpulan Kerajaan (Royal Society, sebuah perkumpulan ilmuwan Kerajaan Inggris) pada tahun 1671. Pada Reflektor Newton cahaya difokuskan dengan cara dipantulkan dan tidak dilewatkan melalui suatu medium seperti sebuah refraktor, dengan demikian teleskop ini bebas dari persoalan aberasi kromatis, walaupun masih belum bebas dari persoalan aberasi sferis. Cahaya yang tiba pada tepian cermin tetap difokuskan pada titik yang berbeda.

2. Teropong bintang atau teropong astronomi digunakan untuk mengamati benda-benda angkasa luar. Teropong bintang menggunakan dua buah lensa positif, masing-masing sebagai lensa obyektif dan lensa okuler. Berbeda dengan mikroskop, pada teropong jarak focus lensa obyektif lebih besar dari jarak focus lensa okuler.




3. Teropong bumi yang disebut juga teropong medan atau teropong yojana menghasilkan bayangan akhir yang tegak terhadap arah benda semula. Hal ini dapat diperoleh dengan menggunakan lensa cembung ketiga yang disisipkan di antara lensa obyektif dan lensa okuler. Lensa cembung ketiga hanya berfungsi membalik bayangan tanpa perbesaran, oleh karena itu lensa ini disebut lensa pembalik.

4. Teropong panggung atau teropong Galilei disebut juga teropong Belnada atau teropong tonil. Teropong ini menghasilkan bayangan akhir yang tegak dan diperbesar dengan menggunakan dua buah lensa, lensa positif sebagai lensa obyektif dan lensa negatif sebagai lensa okuler

5. Teropong prisma adalah tropong yang berfungsi untuk melihat benda yang jauh agar tampak lebih dekat dan terlihat jelas.Berfungsi membalikan arah cahaya bayangan pada objek




6. Teleskop astronomi digunakan untuk mengamati matahari dan benda-benda angkasa lainnya. Pembesaran benda yang diamati dapat diatur dengan memilih lensa objektif dan lensa okuler (eyepiece) yg sesuai. Dilengkapi kaki tiga aluminium yang dapat digerakkan dalam arah naik dan turun.


7. Teropong radio adalah benda optik yang digunakan untuk melihat benda angkasa yang berada diluar angkasa yang jaraknya sangat jauh sekali. teleskop Radio adalah klasifikasi lain teleskop yang memiliki struktur parabola.





8. Teleskop bushnell digunakan untuk melihat objek di kejauhan. Mereka bekerja dengan bantuan dua lensa yang akan menangkap cahaya yang datang dari objek dan kemudian ke titik fokus. Teleskop yang sangat digunakan dalam astronomi dan juga di daerah non-astronomi, dimaksudkan untuk tujuan tertentu juga.
Teleskop Bushnell adalah salah satu di antara teleskop terkemuka kategori teleskop optik. teleskop Bushnell adalah produk Perusahaan Bushnell.mereka menggunakan teleskop ini untuk mempermudah melihat langit dan benda – benda langit












I. Reflektor dan Refraktor
A. Reflektor
Refleksi (atau pemantulan) adalah perubahan arah rambat cahaya ke arah sisi (medium) asalnya, setelah menumbuk antarmuka dua medium.refleksi menjelaskan prilaku pantulan sinar cahaya pada permukaan yang mengkilap dan rata, seperti cermin.
Refleksi pada era optik geometris dijabarkan dengan hukum refleksi yaitu:
a. Sinar insiden, sinar refleksi dan sumbu normal antarmuka ada pada satu bidang yang sama
b. Sudut yang dibentuk antara masing-masing sinar insiden dan sinar refleksi terhadap sumbu normal adalah sama besar.
c. Jarak tempuh sinar insiden dan sinar refleksi bersifat reversible.

Sedangkan Reflektor adalah sebuah alat yang memantulkan cahaya, suara atau radiasi elektro-magnetis. Reflektor yang memantulkan cahaya sering disebut pula mata kucing. Sebuah reflektor yang memantulkan cahaya terdiri dari beberapa benda mirip cermin yang ditata menurut beberapa sudut tertentu.
Ada dua bentuk refleksi,yaitu:
o Refleksi spekuler
o Refleksi difusi
Refleksi spekuler Refleksi spekular (en:specular reflection) dikenal pada era optik fisis sebagai refleksi yang terjadi pada antarmuka yang mengkilap yang merupakan sebab akibat dari hukum refleksi. Refleksi spekular mempunyai beberapa model antara lain model refleksi Phong dan Cook-Torance. Prinsipnya yaitu refleksi padasudut tertentu dari sebuah permukaan yang sangat halus.
Refleksi difusi Refleksi difusi (en:diffused reflection) adalah perubahan arah rambat gelombang cahaya yang terjadi setelah menumbuk antarmuka granular yang tidak rata dengan hamburan cahaya kembali ke arah sisi (medium) asalnya dengan banyak sudut pantul. Refleksi difusi adalah fungsi komplemen dari refleksi spekular, diperkenalkan pertama kali oleh Johann Heinrich Lambert melalui Photometria pada tahun 1760. Hasil studi pengamatan Lambert pada intensitas cahaya refleksi terhadap antarmuka yang kusam (en:matte), kemudian disebut hukum kosinus Lambert dengan reflektansi Lambert dan antarmuka Lambert.prinsipnya yaitu refleksi cahaya yang dihemburkan dari sebuah permukaan kasar.
Adanya perbedaan antara refleksi difusi dengan refleksi spekular dapat ditemui pada warna cat yang kusam dan mengkilap. Cat kusam menampakkan sifat refleksi difusi, sedangkan cat kilap menonjolkan sifat refleksi spekular. Banyak obyek kasat mata dapat terlihat karena sifat refleksi difusi ini.




B. Refraktor
Refraksi (atau pembiasan) dalam optika geometris didefinisikan sebagai perubahan arah rambat partikel cahaya akibat terjadinya percepatan.

Pada optika era optik geometris, refraksi cahaya yang dijabarkan dengan Hukum Snellius, terjadi bersamaan dengan refleksi gelombang cahaya tersebut, seperti yang dijelaskan oleh persamaan Fresnel pada masa transisi menuju era optik fisis. Tumbukan antara gelombang cahaya dengan antarmuka dua medium menyebabkan kecepatan fasa gelombang cahaya berubah. Panjang gelombang akan bertambah atau berkurang dengan frekuensi yang sama, karena sifat gelombang cahaya yang transversal (bukan longitudinal). Pengetahuan ini yang membawa kepada penemuan lensa dan refracting telescope. Refraksi di era optik fisis dijabarkan sebagai fenomena perubahan arah rambat gelombang yang tidak saja tergantung pada perubahan kecepatan, tetapi juga terjadi karena faktor-faktor lain yang disebut difraksi dan dispersi.
Ada tiga bentuk refaksi,yaitu:
o Refaksi ganda
o Refraksi Gradien
o Refraksi Negatif

Refraksi ganda atau birefringence atau double refraction adalah dekomposisi sinar cahaya menjadi dua sinar cahaya yang disebut ordinary ray dan extraordinary ray.

Refraksi ganda terjadi pada saat gelombang cahaya melalui medium material anisotropik seperti kristal kalsit atau Boron nitrat. Jika material tersebut mempunyai sumbu optis atau sumbu anisotropik tunggal, maka pembiasan yang terjadi disebut uniaxial birefringence dengan 2 buah indeks bias material anisotropik.Refraksi gradien adalah refraksi yang terjadi pada medium dengan indeks bias gradien.

Pada umumnya, indeks bias gradien terjadi karena peningkatan kepadatan medium yang menyebabkan peningkatan indeks bias secara tidak linear, seperti pada kaca, sehingga cahaya yang merambat melaluinya dapat mempunyai jarak tempuh yang melingkar dan terfokus.

Indeks bias gradien juga terjadi apabila cahaya yang merambat melalui medium dengan indeks bias konstan, mempunyai intensitas yang sangat tinggi akibat kuatnya medan listrik, seperti pada sinar laser, sehingga menyebabkan indeks bias medium bervariasi sepanjang jarak tempuh sinar tersebut. Jika indeks bias berbanding kuadrat dengan medan listrik/berbanding linear dengan intensitas, akan terjadi fenomena self-focusing dan self-phase modulation yang disebut efek optis Kerr. Fenomena refraksi gradien dengan indeks bias berbanding linear dengan medan listrik (yang terjadi pada medium yang tidak mempunyai inversion symmetry) disebut efek Pockels.Hal ini dipelajari pada studi optika non linear.

Refraksi negatif adalah refraksi yang terjadi seolah-olah sinar cahaya insiden dipantulkan oleh sumbu normal antarmuka dua medium pada sudut refraksi yang secara umum tunduk pada hukum Snellius, namun bernilai negatif
.
Refraksi negatif terjadi pada pembiasan antarmuka antara medium yang mempunyai indeks bias positif dengan medium material meta yang mempunyai indeks bias negatif oleh desain koefisien permitivitas medan listrik dan permeabilitas medan magnet tertentu

Berikut perbandingan teleskop refraktor dan teleskop reflektor
Beberapa kelemahan refraktorpertama adalah fakta bahwa sinar difokuskan dengan cara dilewatkan melalui medium, dalam hal ini lensa. Indeks bias yang mempengaruhi arah pembelokkan cahaya berbeda-beda untuk setiap warna, sehingga sebenarnya ada banyak titik api untuk berbagai warna (yang letaknya cukup berdekatan), dengan fokus untuk cahaya biru lebih dekat ke lensa daripada fokus cahaya merah. Ini adalah cacat lensa yang disebut aberasi kromatis atau aberasi warna. Pelewatan cahaya melewati medium juga berarti material lensa harus homogen atau serbasama di setiap bagian lensa, dan keserbasamaan (homogenitas) ini makin sulit dipertahankan bisa ukuran lensa semakin besar.kedua muncul dari pengandaian yang tidak sepenuhnya benar tentang jalannya sinar dari objek. Pada perhitungan fokus lensa kita hanya mengikutkan sinar-sinar yang berada di sekitar pusat lensa, tetapi sinar yang jatuh pada tepi lensa justru akan jatuh pada titik api yang berbeda, akibatnya citra yang berada pada tepi lensa tidak sepenuhnya tajam. Persoalan ini dinamakan aberasi sferis atau aberasi bola.

Kedua persoalan ini dapat diatasi apabila kita menggunakan dua lensa yang disatukan sebagai lensa objektif, dan keduanya memiliki indeks bias dan bentuk permukaan lensa yang berbeda, dan hal ini merupakan keuntungan refraktor. Dengan demikian jalannya cahaya dapat dikoreksi, namun tetap saja solusi ini hanya terbatas pada panjang gelombang tertentu saja. Lensa-lensa terbesar mengalami kesulitan tambahan: karena mereka hanya bisa disangga pada tepiannya maka bagian tengah lensa cenderung berubah bentuk akibat tarikan gaya beratnya sendiri. Oleh karena itu lensa teleskop tidak dapat terlalu besar dan terlebih lagi biaya pembuatan refraktor sangat besar karena ada empat permukaan yang harus diasah: dua permukaan lensa objektif dan dua permukaan lensa okuler.

Dilihat dari segi lain teleskop reflektor mempunyai keuntungan hanya satu permukaan cermin yang perlu diasah (dua bila kita menggunakan Cassegrain) dan bukan empat seperti pada refraktor, sehingga praktis biaya pembuatannya lebih murah. Namun ini bukan berarti reflektor lebih unggul. Keuntungan reflektor, yaitu tidak harus melewati medium untuk memfokuskan cahaya, justru juga menjadi kelemahan. Permukaan cermin reflektor harus benar-benar akurat menyerupai parabola (atau bola), dan sedikit perubahan suhu dapat mengubah bentuk permukaan cermin. Perubahan suhu sedikit saja dapat terjadi pengerutan atau pemuaian pada permukaan cermin dan ini berarti membutuhkan pengawasan secara periodik, lain halnya dengan lensa yang tidak terlalu sensitif terhadap perubahan suhu.





II. Perbedaan perilaku cahaya pada Cermin dan Lensa
A. Cermin
Cermin adalah sebuah alat yang digunakan untuk memantulkan cahaya guna melihat sebuah benda dengan cara memantulkan bayangan dari suatu benda tersebut.
Dilihat dalam metode grafisnya, untuk mencari posisi dan ukuran bayangan yang dibentuk oleh cermin.kita juga dapat menentukan sifat-sifat baangan itu dengan menggunakan metode grafis sederhana .
Metode ini terdiri dari pencarian titik potong beberapa sinar tertentu yang berpencar dari sebuah titik dari benda itu.dan direfleksikan oleh cermin tersebut.maka semua sinar dari titik benda ini yang menumbuk cermin tersebut akan berpotongan di titik yang sama. Biasanya ada empat sinar yang dapat digambarakan, yaitu:
 Sebuah sinar yang paralel dengan sumbu, setelah refleksi, lewat melalui titik fokus F dari sebuah cermin cekung atau terlihat datang dari titik fokus (maya) dari sebuah cermin cembung
 Sebuah sinar yang melalui ( atau yang menuju ) titik fokus F direfleksikan paralel dengan sumbu
 Sebuah sinar sepanjang jari-jari yang melalui atau yang menjauhi pusat kelengkungan C memotong permkaan itu secara normal dan direfleksikan kembali sepanjang lintasannya yang semula
 Sebuah sinar ke verteks V direfleksikan membentuk sudut yang sama dengan sumbu optik.

Perilaku cahaya pada cermin:
Pemantulan cahaya tergantung pada jenis permukaan dari benda yang menghalangi datangnya benda . padapermukaan benda yang rata seperti cermin datar , cahaya dipantulkan membentuk suatu pola yang teratur.

Adapun bentuk bayanga pada cermin dapat dikelompokan sebagai berikut:
1. Perilaku Cahaya pada Cermin Datar
cermin datar merupakan cermin yang paling sederhana yaitu yang mempunyai permukaan rata atau datar. Cahaya yang datang dari serangkaian titik pada benda dipantulkan oleh cermin ke mata. Vermin datar ini merupakan satu-satunya alat yang dapat membentuk bayanga yang utuh dan penuh.


Adapun sufat-sifat cahaya pada cermin datar :
a. bayangnya sama besar dengan benda
b. bayangannya sama tegak, bersifat maya, dan dibelakang cermin
c. jarak benda sama dengan jarak bayangan
d. bayangan cermin tertukar sisinya, artinya bagian kanan benda menjadi bagian kiri dan sebaliknya
e. bayangan cermin merupakan bayangan semu, artinya bayangan tidak dapat ditangkap oleh layar

2. perilaku cahaya pada cermin cekung
cermin cekung merupakan bagian permukaan yang berbentuk bola.pusat bulatan yang membentuk bagian cermin disebut pusat lengkungan.pada cermin cekung sinar cahaya yang sejajar dengan sumbuh utama setelah dipantulkan dai permukaan cermin akan lewat melalui suatu titik atau sangan dekat dengan titik tersebut.titik ini disebut dengan fokus utama, yaitu berada pada sumbu utama, tepatnya ditengah-tengah antara pusat lengkungan dan permukaan cermin.

Adapun sufat-sifat cahaya pada cermin cekung :
a. jika benda diruang I, maka bayangan berada di ruang IV, sifat bayangnnay adalah maya,tegak dan diperbesar
b. jika benda diruang II, maka bayangan berada di ruang III,sifat bayangannya adalah nyata, terbalik dan diperbesar
c. jika benda diruang III, maka bayangan berada di ruang II, sifat bayangannya adalah nyata, terbalik , dan diperkecil
ada tiga macam sinar istimewa dari cermin cekung:
o sinar datang sejajar sumbuh utama dipantulkan melalui titik fokus
o sinar datang malalui titik fokus dipantulkan sejajar dengan sumbu utama
o sinar datang melaui titik pusat kelengkungan cermin dipantulkan kembali melalui titik pusat kelengkungan juga
3. perilaku cahaya pada cermin cembung
Sinar sejajar yang dipantulkan akan menyebar dari permukaan., namun sebaran sinar datang dari satu titik dibelakang cermin. Disebut fokus maya. Sifat bayangan pada cermin cembung adalah maya yang kelihatan terletak dibelakang cermin , tegak, dan diperkecil.Ada tiga sinar istimewa dari cermin cembung yaitu sama dengan sinar istimewa pada cermin cekung


B. Lensa
Lensa cenderung pada pembiasan cahaya. Pembiasan cahaya adalah suatu pembelokan cahaya ketika berkas cahaya melewati bidang batas dua medium yang berbeda indeks biasnya.Lensa adalah sebuah benda tembus cahaya , seperti kaca, yang sedemikian rupa sehingga menahan sinar cahaya dan membelokannya dengan pembiasan sehingga bertemu dengan satu fokus.fungsi lensa adalah membelokan cahaya sedemikian rupa sehingga dapat dipusatkan atau difokuskan,dan juga dapat dibelokan atau dibiasjan sehingga menimbulkan bayangan yang dipernbesar atau diperkecil.ada dua jenis lensa:
1. lensa cembung
yaitu tengahnya lebih tebal dari pada pinggirnya. Sinar cahaya yang sejajar dengan sumbu mengumpulkan atau bertemu pada satu itik dibelakang lensa.titik ini merupakan titik fokus utama.

Sinar-sinar istimewa:
o sinar datang sejajar sumbuh utama dibiaskan melalui titik fokus
o sinar datang melalui titik pusat lensa tidak mengalami pembiasan
o sinar datang melalui titik fokus akan dibiaskan sejajar sumbuh utama
Sifat-sifat nayanagn pada lensa Cembung:
a. jika benda pada ruang I, maka bayangannya maya,tegak, dan dipetbesar
b. jika benda di ruang Ii, bayangannya nyata, terbalik, dan diperbesar
c. jika benda di ruang II, bayangannya nyata, terbalik, dan diperbesar

2. lensa cekung
bagian pinggir lebih tebal dari pada bagian tengahnya.kalau sinar yang sejajar dengan sumbu utama melalui lensa , cahaya akan diperbesar.sianar-sinar istimewanya :
o sinar datang sejajar sumbu utama dibiaskan seolah-olah berasal dari titik F1
o sinar datang yang melalui titik pusat lensa tidak mengalami pembiasan
o sinar datang yang seolah-olah menuju titik fokus, dibiaskan sejajar dengan sumbuh utama.

Metode grafis lensa sebagai berikut:
 Sebuah sinar yang paralel dengan sumbu muncul keluar dari lensa itu dalam arah yang melalui titik fokus kedua F2 dari sebuah lensa konvergen, atau datang dari titik fokus kedua dari sebuah lensa divergen
 Sebuah sinar yang melalui pusat lensa tidak banyak dideviasikan;
 Sebuah sinar yang melalui (atau terus menuju)titik fokus pertama F1 muncul keluar paralel dengan sumbu.




0 komentar: